Menteri Koperasi Ferry Juliantono(Kemenkop)
Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono mengungkapkan bahwa ada dua pekerjaan besar bagi Gerakan Koperasi di Indonesia dalam mengembangkan perkoperasian ke depan, yaitu memiliki Coop University dan Coop Bank.
"Setelah sukses menyatukan dualisme kepemimpinan di Dekopin, tugas penting lain dari Gerakan Koperasi adalah segera memiliki Coop University dan Coop Bank," kata Ferry saat Pengukuhan Struktur dan Personil Badan Pengelola Pusat Informasi Perkoperasian (BP-PIP) Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), di Jakarta, Rabu Malam (8/10).
Ferry menegaskan, dengan memiliki Coop University dalam hal ini Ikopin di Jatinangor, Jawa Barat, akan muncul tokoh-tokoh dan kader-kader kuat untuk perjuangan Gerakan Koperasi.
"Tujuan dari Coop University tersebut, untuk mencetak tokoh-tokoh dan kader-kader dari perjuangan Gerakan Koperasi. Saya yakin, Ikopin bisa lebih baik dan kekinian dalam pengembangan koperasi di Indonesia," katanya.
Kemudian, Gerakan Koperasi juga harus menjadikan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) sebagai Coop Bank, yang khusus dalam pembiayaan koperasi di seluruh Indonesia.
"Dulu, kita pernah punya bank khusus koperasi, yaitu Bank Bukopin. Namun, sekarang sudah menjadi milik Korea," tutur Ferry.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan apresiasi Dekopin atas inisiatif pembentukan Badan Pengelola Pusat Informasi Perkoperasian (BP-PIP). Kehadiran badan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat sistem informasi, komunikasi, dan publikasi gerakan koperasi di Indonesia.
"Di era keterbukaan informasi seperti sekarang, kehadiran BP-PIP sangat penting untuk memastikan bahwa narasi tentang koperasi tidak tenggelam, tetapi justru menjadi arus utama dalam pemberitaan ekonomi nasional," papar Ferry.
Sementara itu, Ketua Umum Dekopin Bambang Haryadi berharap keberadaan BP-PIP menjadi satu simbol kebangkitan koperasi ke depan yang bertugas melakukan sosialisasi perkoperasian, hingga mengubah stigma koperasi.
"BP-PIP harus lebih kreatif mengelola informasi, tidak hanya dalam bentuk majalah, tapi juga digital seperti sosial media, podcast, dan sebagainya," ucap Bambang.
Bambang juga berharap seluruh potensi Gerakan Koperasi bisa dipublikasikan agar diketahui masyarakat, agar bisa menarik minat berkoperasi, khususnya di kalangan generasi muda.
"BP-PIP harus hidup di era kekinian dengan banyak melahirkan konten-konten kreatif yang menjadi sumber informasi Gerakan Koperasi di Indonesia," pungkasnya. (E-3)


















































