Generasi Cerdas Lingkungan Mengalirkan Inspirasi, Mendidik Generasi Tangguh Air Indonesia

1 month ago 26
Generasi Cerdas Lingkungan Mengalirkan Inspirasi, Mendidik Generasi Tangguh Air Indonesia Generasi cerdas lingkungan(MI/HO)

TAHUN ini, program pendidikan Generasi Cerdas Lingkungan (Gencerling) berfokus memperluas dampaknya melalui pelatihan guru, pengembangan modul pembelajaran, serta pameran karya siswa yang mengangkat isu ketahanan air dan perubahan iklim. 

Inisiatif ini dipimpin oleh Collective for Climate, Environment, and Sustainability (CEST) Indonesia, dengan dukungan dari Lembaga Teknologi Universitas Indonesia (LEMTek UI) dan Danone Indonesia sebagai mitra aktif sekaligus sponsor utama.

Berdasarkan penelitian, hanya 11,8% rumah tangga di Indonesia yang memiliki akses air minum yang dikelola dengan aman dan 7 dari 10 rumah tangga masih mengonsumsi air yang terkontaminasi bakteri E. coli. 

Ke depannya, laporan Bappenas 2020 memperkirakan Sumatra Selatan, NTB, dan Sulawesi Selatan akan mengalami krisis air pada 2045, sedangkan Jawa dan Bali akan memasuki status langka hingga kritis. Proporsi wilayah krisis air diperkirakan meningkat dari 6% (2000) menjadi 9,6% (2045).

Diluncurkan sejak 2023, Gencerling hadir sebagai respons terhadap minimnya pendidikan ketahanan air dalam kurikulum dasar, di tengah ancaman krisis air yang kian nyata akibat polusi, eksploitasi sumber daya, kesilapan tata kelola, dan perubahan iklim. 

Program ini dirancang untuk membekali siswa sekolah dasar dengan pengetahuan serta keterampilan berkelanjutan, melalui pendekatan Problem-Based Learning (PBL) yang kontekstual, kreatif, dan partisipatif.

Semenjak berdiri, Gencerling telah menjangkau guru dan siswa dari berbagai wilayah Indonesia. 

Dalam tahap awal implementasi, sebanyak 100 guru dilatih untuk mengadaptasi modul ini di sekolah masing-masing. Pelatihan ini kemudian direplikasi secara berantai, menjangkau lebih dari 669 guru dan 8.502 siswa dari Aceh hingga Papua.

“Kami percaya bahwa perubahan besar dimulai dari ruang kelas. Lewat Gencerling, anak-anak diajak tidak hanya belajar tentang air, tetapi juga terlibat aktif sebagai ilmuwan kecil dan jurnalis muda di komunitasnya,” ungkap Dosen Teknik Lingkungan Universitas Indonesia dan Pembina CEST Indonesia Dr. Cindy Rianti Priadi.

Sebagai sponsor utama, Danone Indonesia tidak hanya berkontribusi pada pendanaan sebagian proyek, tetapi juga aktif dalam pengembangan konten dan strategi program. 

Sebelumnya, Danone telah mendukung program ‘Pahlawan Cilik Bijak Air’ (PACIBA), yang menjadi cikal bakal Gencerling. Keterlibatan ini mencerminkan komitmen jangka panjang Danone terhadap edukasi lingkungan dan kesehatan generasi muda di Indonesia.

Gencerling juga menghadirkan ruang digital yang memungkinkan siswa berbagi karya, mulai dari artikel, puisi, video, hingga catatan observasi lingkungan mereka. Hingga September 2025, tercatat 525 karya telah diunggah, bahkan dari daerah dengan keterbatasan jaringan dan akses internet.

“Jadi tahu air itu terbatas,” ujar Putri, siswa SDN Sukahati – Haurgeulis. 

Meski desanya belum pernah mengalami krisis air, Putri mulai memahami bahwa air adalah sumber daya yang harus dijaga bersama.
Di penghujung program, Gencerling akan menggelar acara penghargaan bertajuk “Kisah Setetes Air: Mengalirkan Inspirasi, Merayakan Perubahan” pada 10 Oktober 2025, bekerja sama dengan The Conversation Indonesia (TCID), media edukatif berbasis riset yang fokus pada isu air, pendidikan, dan iklim.

Sebanyak 100 karya terbaik siswa akan dipamerkan secara virtual selama enam bulan. Acara ini juga akan memberikan penghargaan khusus kepada siswa dan guru yang paling inspiratif dalam menyuarakan dan menyebarluaskan semangat ketahanan air di komunitasnya. Acara ini terbuka untuk publik, khususnya guru, siswa, dan pegiat pendidikan yang ingin mengikuti sesi penghargaan secara daring. (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |