Gejala, tahapan, serta cara membantu penderita demensia agar tetap hidup berkualitas.(Freepik)
DEMENSIA adalah kondisi yang memengaruhi fungsi otak seperti berpikir, mengingat, berbicara, serta mengendalikan emosi dan perilaku. Gangguan ini juga berdampak pada aktivitas sehari-hari, termasuk berjalan, berpakaian, hingga makan.
Demensia bukan satu penyakit tunggal, melainkan istilah umum untuk berbagai kondisi seperti:
- Alzheimer’s disease
- Demensia vaskular
- Demensia dengan badan Lewy (DLB)
- Frontotemporal dementia (FTD)
Mengapa Demensia Disebut Progresif?
Menurut Alzheimer’s Society, demensia bersifat progresif karena gejalanya semakin memburuk seiring waktu.
- Pada tahap awal, hanya sebagian kecil otak yang rusak, sehingga gejala masih ringan.
- Setiap jenis demensia menyerang bagian otak yang berbeda, menyebabkan gejala awal yang bervariasi.
- Alzheimer: gangguan memori lebih dominan.
- FTD: perubahan perilaku dan kepribadian muncul lebih awal.
Seiring waktu, kerusakan otak menyebar ke area lain sehingga penderita semakin bergantung pada bantuan orang lain.
Tahapan Demensia
1. Tahap Awal (Ringan)
Gejala: lupa ringan, sulit menemukan kata, dan mudah bingung.
Penderita masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
2. Tahap Menengah (Sedang)
Gejala mulai mengganggu kehidupan sehari-hari.
Membutuhkan bantuan dalam memasak, berpakaian, atau mengatur keuangan.
Perubahan perilaku dan emosi semakin jelas.
3. Tahap Akhir (Berat)
Hampir semua fungsi otak terganggu.
Membutuhkan bantuan penuh untuk kebutuhan dasar.
Dapat muncul masalah fisik seperti kesulitan berjalan dan menelan.
Gejala Umum Demensia
1. Masalah Memori
- Lupa kejadian baru atau percakapan yang baru saja terjadi.
- Mengulang pertanyaan atau cerita yang sama.
- Sulit mengingat tempat, waktu, atau janji.
2. Gangguan Berpikir dan Pemecahan Masalah
- Kesulitan merencanakan kegiatan.
- Sulit mengambil keputusan sederhana.
- Tidak mampu mengikuti instruksi kompleks.
3. Masalah Bahasa
- Kesulitan menemukan kata yang tepat.
- Tidak memahami percakapan dengan baik.
- Kemampuan membaca dan menulis menurun.
4. Perubahan Emosi dan Perilaku
- Mudah marah, cemas, atau depresi tanpa sebab jelas.
- Menarik diri dari aktivitas sosial.
- Perubahan kepribadian: menjadi curiga atau takut.
5. Gangguan Persepsi
- Tidak mengenali orang yang dikenal.
- Mengalami halusinasi atau kebingungan terhadap tempat dan waktu.
6. Masalah Fisik dan Aktivitas Sehari-hari
- Kesulitan melakukan kegiatan dasar (mandi, makan, berpakaian).
- Gangguan koordinasi dan keseimbangan.
- Penurunan energi dan mobilitas.
Cara Membantu Penderita Demensia tetap Mandiri
Meskipun demensia tidak dapat disembuhkan, ada banyak cara untuk memperlambat perkembangannya:
- Menjaga kesehatan fisik dan mental: konsumsi makanan bergizi, tidur cukup, hindari rokok dan alkohol.
- Tetap aktif: lakukan olahraga ringan, teka-teki, membaca, atau berinteraksi sosial.
- Dukungan emosional: keluarga dan teman berperan penting dalam menjaga rasa aman dan percaya diri.
- Perawatan rutin: kontrol kesehatan, kelola penyakit kronis, dan lakukan vaksinasi flu atau pneumokokus.
Waspada Perubahan Mendadak
Perubahan kemampuan berpikir atau perilaku yang terjadi tiba-tiba dalam waktu 1-2 hari bukan ciri khas demensia. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi, stroke, atau gangguan medis lain. Pada demensia vaskular, stroke bisa memperparah gejala karena menambah kerusakan otak. (Alzheimer’s Society/Z-10)


















































