Gedung Putih Sebut Serangan Israel di Qatar Ancam Upaya Perdamaian Timur Tengah

5 days ago 17
Gedung Putih Sebut Serangan Israel di Qatar Ancam Upaya Perdamaian Timur Tengah Asap hitam membubung di Doha, Qatar.(AFP/JACQUELINE PENNEY)

GEDUNG Putih menyebut serangan Israel terhadap pejabat Hamas di Doha pada Selasa (9/9) sebagai insiden yang disayangkan. Pemerintah Amerika Serikat (AS) menegaskan bahwa Presiden Donald Trump tidak setuju dengan lokasi serangan dan telah menyampaikan keberatannya langsung kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt menjelaskan bahwa pemerintahan AS baru mengetahui serangan itu pada Selasa (9/9) pagi melalui laporan militer. 

"Pagi ini, pemerintahan Trump diberitahu oleh militer Amerika Serikat bahwa Israel sedang menyerang Hamas, yang sayangnya berlokasi di sebagian wilayah Doha, ibu kota Qatar. Pengeboman sepihak di Qatar, sebuah negara berdaulat dan sekutu dekat Amerika Serikat yang bekerja sangat keras dan berani mengambil risiko bersama kami untuk menengahi perdamaian, tidak akan memajukan tujuan Israel maupun Amerika," katanya dalam konferensi pers dikutip Anadolu, Rabu (10/9).

Leavitt menambahkan bahwa meskipun upaya menumpas Hamas dianggap tujuan yang mulia, Trump menekankan pentingnya menjaga hubungan dengan Qatar. "Presiden memandang Qatar sebagai sekutu dan teman yang kuat AS dan merasa sangat tidak enak dengan lokasi serangan tersebut," ucapnya.

Respons Trump dan Qatar

Menurut Leavitt, Trump memerintahkan Utusan Khusus Steven Witkoff untuk menyampaikan informasi kepada pejabat Qatar terkait rencana serangan serta melakukan komunikasi langsung dengan para pemimpin negara tersebut. 

Dia menegaskan, presiden meyakinkan Qatar bahwa insiden serupa tidak akan terjadi lagi. Namun, Kementerian Luar Negeri Qatar membantah bahwa pihaknya telah diberi tahu sebelumnya.

Militer Israel menyatakan operasi tersebut merupakan serangan tepat yang menargetkan pimpinan senior Hamas di ibu kota Qatar.

Qatar sendiri mengeluarkan kecaman keras, menyebut tindakan itu sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional sekaligus ancaman terhadap kedaulatan dan keamanannya. Selama ini, Qatar bersama Mesir dan AS memimpin upaya mediasi antara Israel dan Hamas.

Serangan terbaru Israel terjadi di tengah perang berkepanjangan di Gaza. Hingga kini, lebih dari 64.600 warga Palestina dilaporkan tewas sejak operasi militer Israel dilancarkan sebagai respons atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk dengan kerusakan parah pada wilayah tersebut serta meningkatnya kelaparan. Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional terkait operasi militernya di Gaza. (I-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |