Gaya Hidup Gen Z dan Rawan Penyakit Diabetes

1 day ago 7
Gaya Hidup Gen Z dan Rawan Penyakit Diabetes Ilustrasi(Freepik)

Fenomena maraknya makanan dan minuman yang viral di media sosial seringkali memunculkan perasaan Fear of Missing Out (FOMO), terutama pada kalangan Gen Z. Meskipun terlihat menyenangkan untuk mengikuti tren terbaru, nyatanya ada risiko kesehatan serius yang sering diabaikan, salah satunya peningkatan risiko diabetes.

Apa itu diabetes?

Diabetes merupakan penyakit metabolik kronis yang dapat menyerang siapa saja tanpa batas usia. Penyakit ini ditandai dengan adanya gangguan produksi insulin pada pankreas. Insulin berfungsi mengatur kadar gula dalam darah agar dapat diproses dengan baik. Jika produksi insulin terganggu, maka gula darah akan menumpuk dan menyebabkan kadar gula meningkat drastis. Kondisi inilah yang berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius.

Terdapat dua jenis diabetes yang umum terjadi:
* Diabetes tipe 1: Yaitu kondisi ketika pankreas tidak lagi mampu memproduksi insulin akibat kerusakan sel. Penderita benar-benar berhenti memproduksi insulin sehingga kadar gula darah meningkat tajam.
* Diabetes tipe 2: Diabetes yang paling sering dijumpai, terjadi ketika pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Hal ini menghambat metabolisme sehingga gula menumpuk dalam darah dan kadar gula menjadi tinggi.

Mengapa Gen Z lebih rentan?

  1. Tren nongkrong dan kuliner: Kebiasaan nongkrong di kafe atau coffee shop menjadi gaya hidup populer di kalangan Gen Z. Minuman seperti kopi gula aren, boba milk tea, hingga milkshake dengan topping manis yang tampak estetik nyatanya mengandung gula tinggi. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 serta memicu kenaikan berat badan.
  2. Kurangnya aktivitas fisik: Aktivitas fisik berperan penting dalam mengontrol kadar glukosa dan meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin. Namun, banyak anak muda lebih memilih menghabiskan waktu berjam-jam di depan gadget, sehingga tubuh tidak mampu mengolah gula darah dengan efisien. Akibatnya, risiko diabetes pun meningkat.
  3. Pola tidur tidak teratur: Tidur yang tidak konsisten atau kebiasaan begadang memengaruhi efektivitas insulin dalam tubuh. Jika berlangsung sering, kondisi ini bisa menimbulkan resistensi insulin yang akhirnya memicu diabetes tipe 2. Kesibukan akademik, pekerjaan, hingga aktivitas sosial kerap menjadi alasan utama pola tidur Gen Z berantakan.

Upaya pencegahan

  1. Melakukan pengecekan tingkat gula darah secara teratur di pelayanan kesehatan.
  2. Meningkatkan kebiasaan konsumsi makanan sehat, seperti lebih banyak sayuran dan buah, serta mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak, gula, dan makanan asin. Pastikan juga untuk memenuhi kebutuhan air putih untuk menyeimbangkan cairan tubuh.
  3. Rutin melakukan aktivitas fisik dengan berolahraga minimal 30 menit setiap hari untuk meningkatkan aktivitas sel tubuh.
  4. Istirahat yang cukup dan berkualitas sekitar 7–8 jam per hari.
  5. Hindari atau bahkan berhenti merokok serta minuman beralkohol.
  6. Upayakan mengelola stres dengan melakukan kegiatan positif, seperti menjalankan hobi agar lebih produktif.

Dengan kesadaran dini dan tindakan pencegahan yang tepat, risiko diabetes pada generasi muda pastinya dapat ditekan. Memulai menerapkan gaya hidup yang sehat, bijak dalam memilih dan mengatur makanan serta minuman. Rutin melakukan olahraga, serta mengatur waktu istirahat yang cukup dan berkualitas adalah kunci utama agar terhindar dari penyakit diabetes. (Kemenkes/E-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |