Baliho Abraham Shield yang menampilkan foto Presiden Prabowo Subianto(X @AbrahamShield25)
NAMA Presiden Prabowo Subianto tengah menjadi perbincangan di media sosial usai fotonya terpampang di sebuah baliho besar berlogo Abraham Shield pada 28 September 2025. Diketahui baliho tersebut dipajang di Tel Aviv, Israel.
Dalam baliho bertuliskan “Mr. President, Israel Stands By Your Plan – Seal The Deal” tersebut, Prabowo tampak berdiri bersama tujuh pemimpin dunia. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berdiri di tengah, kemudian ada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, Raja Yordania Abdullah II, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman, Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi, serta Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Apa Itu Abraham Shield?
Abraham Shield merupakan sebuah rencana politik-keamanan yang digagas Coalition for Regional Security, kelompok pro-Israel yang menyoroti dinamika keamanan di Timur Tengah.
Gagasan ini muncul pascaserangan 7 Oktober 2023, ketika Israel menghadapi serangan dari berbagai pihak dan kemudian melancarkan operasi militer besar-besaran di sejumlah front.
Mengutip laman resminya, Abraham Shield ditujukan untuk membangun tatanan regional baru di kawasan Timur Tengah yang diklaim mampu memberikan keamanan, stabilitas, dan kemakmuran bagi Israel.
Abraham Shield berdiri dengan enam pilar utama:
- Pengembalian sandera dan rekonstruksi Gaza tanpa Hamas,
- Pencegahan nuklir Iran,
- Normalisasi hubungan dengan Arab Saudi,
- Pembongkaran kekuatan militer Hezbollah,
- Perjanjian nonagresi dengan Suriah, serta
- Pemisahan bertahap dari Palestina.
Koalisi tersebut menyebut Abraham Shield sebagai “misi historis” untuk mengubah kemenangan militer Israel menjadi momentum politik jangka panjang. Caranya melalui pembongkaran cengkeraman Iran, pengisolasian ancaman teroris regional, pemanfaatan peluang kawasan, dan penciptaan tatanan baru di Timur Tengah.
Melalui Abraham Shield, Israel berencana memperluas jumlah mitra dan pendukung visi tatanan regional baru melalui diplomasi publik, dukungan internasional, serta konsensus luas.
Kontroversi di Indonesia
Kemunculan wajah Prabowo dalam materi kampanye internasional itu sontak memicu tanda tanya. Mengingat Indonesia selama ini konsisten menolak normalisasi dengan Israel dan menjadi salah satu pendukung utama kemerdekaan Palestina.
Masalah ini juga semakin memanas, terlebih setelah beredar pidato Prabowo di Sidang Majelis Umum ke=80 PBB di New York, AS, Selasa (23/9).
Dalam kesempatan itu, Prabowo kembali menegaskan bahwa perdamaian sejati hanya bisa terwujud apabila Palestina memperoleh kemerdekaan, sementara Israel juga mendapatkan pengakuan serta jaminan keamanan.
“Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus mengakui dan menjamin keselamatan dan keamanan Israel. Hanya dengan demikianlah kita dapat mencapai perdamaian sejati: perdamaian tanpa kebencian, perdamaian tanpa kecurigaan,” tegasnya. (Abraham Shield, YouTube Sekretariat Presiden/Z-1)


















































