Ketua Umum FOZ, Wildhan Dewayana.(Dok. Forum Zakat)
FORUM Zakat (FOZ) mengatakan, proses seleksi pimpinan Baznas menjadi momentum penting penguatan tata kelola zakat nasional. Mereka juga mengapresiasi panitia seleksi (Pansel) calon anggota Baznas 2025-2030 dan menegaskan dukungan terhadap figur calon pimpinan Baznas yang memiliki rekam jejak kuat dalam gerakan zakat, berkompetensi, dan berpengalaman memimpin perubahan.
“Kami mengapresiasi pansel yang telah melakukan proses pemilihan komisioner Baznas, semoga ini menjadi titik balik untuk memperkuat tata kelola, meningkatkan dampak, dan mengonsolidasikan gerakan zakat di Indonesia. Karena itu, FOZ mendorong figur yang kompeten dan berpengalaman,” kata Ketua Umum FOZ, Wildhan Dewayana, dalam keterangannya, Rabu, (1/10).
Wildhan, menegaskan bahwa FOZ mendukung proses seleksi yang profesional, transparan, dan akuntabel. “Sikap FOZ jelas yaitu mendukung figur dengan rekam jejak nyata membangun ekosistem zakat, memiliki integritas, dan manajerial yang teruji,” ujarnya.
FOZ menekankan, dukungan diberikan kepada siapa pun yang terbukti memiliki kiprah panjang dalam gerakan zakat. Wildhan mencontohkan sosok Bambang Suherman, yang pernah memimpin FOZ selama dua periode serta berkarier sebagai direktur di Dompet Dhuafa dalam bidang komunikasi, pengembangan sumber daya, hingga program.
“Bambang dikenal mendorong kolaborasi lintas sektor dan mengembangkan tata kelola zakat berbasis data serta dampak. Latar belakang pengalamanya yang lebih dari satu dekade berkiprah di Dompet Dhuafa serta memimpin banyak kolaborasi nasional selama memimpin Forum Zakat menjadi modal yang kuat untuk melakukan perubahan di Baznas," ungkap Wildhan.
Selain itu, FOZ juga menilai penting figur yang memiliki kedekatan dengan ranah kebijakan publik. Wildhan menyinggung sosok Sodik Mudjahid, tokoh Darul Hikam yang lama berkecimpung dalam isu sosial dan keagamaan.
“Pengalaman beliau sebagai anggota DPR RI Wakil Ketua Komisi VIII yang membidangi agama dan sosial memberi nilai tambah karena memiliki pemahaman mendalam khususnya terkait fikih, literasi dan regulasi Zakat," paparnya.
Menurut FOZ, pimpinan Baznas yang ideal adalah mereka yang berkomitmen pada penguatan tata kelola, menjunjung integritas, dan berani menghadirkan inovasi. “Figur yang tepat adalah bukan yang hanya mampu membesarkan Baznas sebagai sebuah organisasi saja tetapi juga mampu berkolaborasi bersama LAZ dalam mengonsolidasikan potensi zakat nasional, memperkuat akuntabilitas, serta menghadirkan dampak nyata pada pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan ketahanan sosial,” tutur Wildhan.
Forum Zakat berharap, hasil seleksi tahun ini dapat melahirkan pimpinan Baznas yang membawa semangat baru. Figur yang tidak hanya memperbaiki tata kelola, tetapi juga memperkuat kolaborasi. Dengen begitu, Baznas akan semakin tampil sebagai jangkar ekosistem zakat yang modern, transparan, dan berdampak luas bagi umat. (Ant/H-3)


















































