Fondasi Transformasi Bisnis Perumda Dharma Jaya Melalui Penguatan Tata Kelola, GCG & GRC

2 hours ago 3
Fondasi Transformasi Bisnis Perumda Dharma Jaya Melalui Penguatan Tata Kelola, GCG & GRC Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman (kiri).(MI)

PERUMDA  Dharma Jaya menegaskan komitmen transformasi bisnis dengan memperkuat pondasi tata kelola GRC (Governance, Risk, and Compliance) yang menjadi pilar utama dalam menjaga ketahanan pangan ibu kota. Langkah ini bertujuan memperkuat posisi perusahaan secara komersial dan memastikan amanah besar sebagai BUMD DKI Jakarta dengan menerapkan transparansi, akuntabilitas, dan kepatuhan.
Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman, menegaskan perusahaan terus konsisten menerapkan prinsip GCG dalam seluruh aktivitas operasional dan pengambilan keputusan.

“Transformasi bisnis yang tengah kami lakukan bukan hanya menyentuh aspek komersial, tetapi juga bertumpu pada landasan tata kelola yang kuat. Ini penting, mengingat kami adalah BUMD milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mengemban mandat besar, menjaga ketahanan pangan protein hewani Ibu Kota dan Nasional,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (21/9).

Dalam transformasi ini, Dharma Jaya juga menerapkan prinsip GRC secara menyeluruh yang diwujudkan dengan penegakan kebijakan/pedoman dan SOP melalui digitalisasi dan terintegrasi untuk mitigasi risiko serta kepatuhan terhadap semua regulasi dari pemerintah pusat maupun Pemprov DKI Jakarta yang diterapkan di seluruh lini bisnis mulai dari rantai pasok, rantai produksi dan rantai distribusi pangan.

Tak hanya itu, Dharma Jaya memperkuat peran Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) sebagai garda terdepan keterbukaan informasi publik. Setiap permintaan informasi dari masyarakat dan media ditangani secara terbuka dan profesional, sesuai amanat UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Berlandaskan profesionalisme dan integritas, Dharma Jaya meneguhkan perannya sebagai mitra strategis Pemprov DKI dalam menjaga ketersediaan pangan yang aman, berkualitas dan terjangkau bagi seluruh warga Ibu Kota.

Transformasi ini sejalan dengan arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) agar BUMD bertransformasi dalam lima pilar utama, yaitu kelayakan usaha, optimalisasi aset produktif, manajemen utang-piutang, strategi pengembangan bisnis, serta tata kelola dan akuntabilitas.
Hal ini diperlukan karena BUMD dituntut tidak hanya sekadar menjadi perpanjangan tangan pemerintah daerah, tetapi mampu berubah menjadi entitas bisnis profesional, kompetitif, dan berdaya saing tinggi. Transformasi ini juga menekankan profesionalisasi sumber daya manusia (SDM), digitalisasi operasional, dan efisiensi bisnis.

Sejak memimpin pada 2019, Raditya mendorong Perumda Dharma Jaya yang bergerak di sektor perdagangan dan industri daging, gencar melakukan inovasi. Lulus dari Fakultas Hukum Universitas Trisakti pada 1999 dan pernah mengecap profesi sebagai pengacara, menjadikan fondasi kuat baginya untuk mengelola tata kelola perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GRC. Bahkan pengalaman bekerja di perusahaan industri pengelolaan daging telah membentuknya untuk memimpin Dharma Jaya yang fokus mendorong inovasi melalui transformasi SDM, digitalisasi dan efisiensi operasional.

Terbukti, sejak awal kepemimpinannya, transformasi SDM telah dilakukan dengan baik. Karyawan didorong memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan. Tidak hanya itu, mereka juga didorong membangun brand equity korporasi sehingga membangun perspektif positif dan kuat terhadap perusahaan.

“Hal pertama yang saya lakukan adalah transformasi SDM. Mereka harus bisa memberikan layanan terbaik bagi warga Jakarta. Lalu, kami dorong digitalisasi bisnis agar produk Dharma Jaya hadir di berbagai platform,” jelas Raditya.

Inovasi juga hadir lewat armada distribusi daging hingga ke kelurahan, bazar daging murah, vending machine di titik-titik lokasi strategis serta produk dengan kemasan kecil (200 gram) untuk terjangkau terhadap daya beli masyarakat. Selain itu, Dharma Jaya juga akan mengembangan olahan daging sehingga pilihan konsumsi protein hewani dapat lebih bervariasi.

Raditya optimistis kombinasi efisiensi, diversifikasi produk, dan inovasi akan mempercepat pertumbuhan perusahaan sekaligus menjaga amanah publik. “Dengan semangat profesionalisme dan integritas, Dharma Jaya menargetkan kenaikan pangsa pasar dari 5% menjadi 10% pada tahun ini. Transformasi BUMD bukan hanya soal kinerja bisnis, tetapi juga tentang memastikan ketersediaan pangan protein hewani yang aman, berkualitas, dan terjangkau bagi warga Jakarta,” tegasnya. (Cah/P-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |