Fobia Mematikan Hydrophobia, Ketakutan Ekstrem terhadap Air Akibat Infeksi Rabies

3 hours ago 2
Fobia Mematikan Hydrophobia, Ketakutan Ekstrem terhadap Air Akibat Infeksi Rabies Gigitan anjing yang memicu rabies.(Dok.Istimewa)

RABIES dikenal sebagai salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa pada tahap akhir infeksi, penderitanya bisa mengalami kondisi mengerikan yang disebut hydrophobia, atau ketakutan ekstrem terhadap air.

Berbeda dengan fobia pada umumnya yang muncul karena pengalaman traumatis, hydrophobia bukan disebabkan oleh trauma terhadap air, melainkan merupakan gejala khas dari infeksi virus rabies yang menyerang otak dan sistem saraf. Pada tahap akhir penyakit, penderita akan mengalami kejang dan rasa sakit di tenggorokan saat mencoba menelan air, bahkan hanya dengan melihat atau mendengar suara air. Rasa sakit yang ditimbulkan membuat pengidap rabies menjadi takut, panik, bahkan menolak untuk minum, meskipun mereka sangat kehausan.

Akibatnya, air liur yang berlebih akibat gangguan sistem saraf tidak bisa ditelan dan sering kali menetes dari mulut, menciptakan fenomena khas dari penyakit ini, yaitu mulut berbusa. Kondisi ini juga meningkatkan risiko penularan virus melalui air liur.

BAGAIMANA HYDROPHOBIA TERJADI
Hydrophobia biasanya muncul saat rabies telah berkembang parah dan virusnya mencapai otak. Setelah seseorang digigit hewan yang terinfeksi, biasanya lewat anjing, kelelawar, atau rubah virus akan bergerak dari luka menuju sistem saraf pusat dan akhirnya menyebar ke otak serta organ lain, termasuk kelenjar ludah.

Tidak semua penderita rabies mengalami hydrophobia, karena gejala ini muncul hanya pada kasus rabies berat yang sudah menyerang sistem saraf. Jika seseorang segera mendapat perawatan medis dan vaksin rabies setelah tergigit, kemungkinan besar penyakit bisa dicegah sebelum mencapai tahap berbahaya ini.

Hydrophobia sering muncul pada fase eksitasi rabies, ketika penderita menjadi hiperaktif, menunjukkan perilaku agresif, dan mengalami gangguan kesadaran. Dalam fase ini, mereka juga bisa merasakan aerofobia, yaitu ketakutan terhadap udara segar. Ini menyebabkan menghirup udara saja bisa memicu rasa sakit yang sama seperti saat menelan air.

PERTOLONGAN PERTAMA MENCEGAH RABIES
Rabies adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus rabies dan biasanya ditularkan melalui air liur hewan seperti anjing, kucing, atau kera yang terinfeksi, baik melalui gigitan maupun luka terbuka. Penyakit ini bisa sangat fatal jika tidak segera ditangani.

Oleh karena itu, pertolongan pertama yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah infeksi setelah terkena gigitan atau cakaran hewan yang dicurigai mengidap rabies. Berikut langkah-langkahnya dikutip dari laman Kemenkes.

Cuci luka gigitan atau cakaran dengan air mengalir dan sabun selama minimal 15 menit. Gunakan air hangat bila memungkinkan, dan tekan area luka agar kotoran serta virus bisa keluar.

Bersihkan luka dengan antiseptik. Gunakan kain atau perban bersih yang sudah dibasahi cairan antiseptik untuk mencegah infeksi lanjutan. Konsumsi obat pereda nyeri bila diperlukan. Jika luka terasa sangat nyeri, minum paracetamol atau obat pereda nyeri sesuai anjuran.

Segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat. Minta vaksin anti-rabies (VAR) dan serum anti-rabies (SAR) sesuai anjuran dokter. Penanganan medis sesegera mungkin dapat menyelamatkan nyawa.

Dengan memahami langkah-langkah sederhana ini, masyarakat diharapkan lebih siap menghadapi situasi darurat dan dapat mencegah penyebaran rabies sebelum virus berkembang lebih jauh. (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |