Ilustrasi(MI/FICKY RAMADHAN)
DI tengah meningkatnya tantangan ketidaksetaraan sosial dan tuntutan publik akan kebijakan yang lebih adil, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) meluncurkan School of Social Sustainability & Innovation (SSSI) pada Jumat (3/10).
Inisiatif ini menjadi langkah strategis FISIP UI dalam menegaskan peran dimensi sosial dalam agenda pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Dekan FISIP UI, Semiarto Aji Purwanto menegaskan pentingnya kehadiran SSSI sebagai wujud kontribusi akademisi dalam memperkuat dimensi sosial yang selama ini kerap terpinggirkan dalam diskursus keberlanjutan.
"Selama ini diskursus keberlanjutan sering didominasi isu lingkungan dan ekonomi. Padahal, dimensi sosial sama pentingnya dalam memastikan pembangunan yang inklusif dan adil. Kehadiran SSSI diharapkan dapat memperkuat peran akademisi dalam mengintegrasikan dimensi sosial ke dalam agenda keberlanjutan," kata Semiarto.
Pendirian SSSI turut menggandeng Kiroyan Partners (KP) sebagai mitra strategis. Firma konsultan public affairs dan komunikasi strategis ini terlibat sejak tahap konseptualisasi hingga realisasi.
Pendiri sekaligus Chairman Kiroyan Partners, Noke Kiroyan menekankan pentingnya dunia usaha memperhatikan aspek sosial dalam keberlanjutan.
"Di dunia bisnis saya belajar bahwa social license to operate sangat fundamental bagi keberlangsungan usaha dan reputasi perusahaan. Reputasi tidak hanya ditentukan oleh kinerja ekonomi dan kepatuhan lingkungan, tetapi juga sejauh mana perusahaan mengedepankan keadilan sosial, kesetaraan, dan inklusi. Tanpa hal tersebut, keberlanjutan hanya akan menjadi slogan, bukan kenyataan,” kata Noke Kiroyan.
Acara peluncuran bertema "Keberlanjutan Sosial: Mengutamakan Masyarakat, Menjembatani Dunia dalam Tujuan Global dan Aksi Lokal" ini digelar di Auditorium Juwono Sudarsono, Kampus UI Depok. Hadir sejumlah tokoh dari kalangan pemerintahan, akademisi, dunia usaha, dan organisasi masyarakat sipil.
Plt Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Pungkas Bahjuri Ali, yang menjadi pembicara kunci menyatakan dukungannya terhadap pendirian SSSI.
"Kami menyambut gembira pembukaan SSSI karena mengusung misi masa depan Indonesia. Salah satu pilar dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) adalah pembangunan sosial yang menjaga dan mengharmonisasikan kehidupan sosial," ujarnya.
Acara peluncuran ditandai dengan pemukulan gong oleh Dekan FISIP UI, disusul dengan diskusi panel yang membahas tantangan dan peluang dalam mewujudkan masyarakat inklusif, adil, dan berdaya.
Ke depan, SSSI akan menawarkan program degree maupun non-degree, dengan fokus pada berbagai topik seperti social license to operate dan tata kelola. Sebagai langkah awal, FISIP UI akan membuka program non-degree yang ditujukan bagi para profesional untuk mendalami aspek sosial dari keberlanjutan tanpa harus menempuh pendidikan jangka panjang.
Dengan hadirnya School of Social Sustainability & Innovation, FISIP UI bersama Kiroyan Partners berkomitmen memperkuat kontribusi Indonesia dalam agenda pembangunan berkelanjutan. Inisiatif ini diharapkan menjadi katalisator kolaborasi lintas sektor, yang mampu menerjemahkan tujuan global menjadi aksi lokal nyata bagi seluruh lapisan masyarakat. (H-2)


















































