Fatty Liver, Penyakit Hati yang Disebabkan Terlalu Banyak Minum Alkohol

1 month ago 29
Fatty Liver, Penyakit Hati yang Disebabkan Terlalu Banyak Minum Alkohol Ilustrasi(Freepik)

FATTY liver atau penyakit hati berlemak merupakan kondisi ketika terjadi penumpukan lemak berlebih di sel-sel hati. 

Berdasarkan sejumlah publikasi medis Journal of Hepatology dan The Lancet Gastroenterology & Hepatology, kondisi ini dapat berkembang menjadi peradangan, fibrosis, hingga sirosis jika tidak ditangani sejak dini.

Jenis dan Penyebab

Secara umum, fatty liver dibagi menjadi dua kategori utama:

  1. Alcoholic Fatty Liver Disease (AFLD), yang dipicu oleh konsumsi alkohol berlebihan. Alkohol mengganggu metabolisme lemak di hati, sehingga lemak menumpuk dan merusak fungsi hati.
  2. Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD), yang muncul tanpa keterkaitan dengan alkohol. Faktor risiko utamanya meliputi obesitas, diabetes tipe 2, resistensi insulin, kadar kolesterol atau trigliserida tinggi, serta pola makan tinggi gula dan lemak.

Menurut penelitian, prevalensi NAFLD terus meningkat seiring dengan pola hidup sedentari dan tingginya angka obesitas di banyak negara, termasuk Indonesia.

Gejala yang tidak Spesifik

Fatty liver sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Namun, sebagian pasien melaporkan mudah lelah, rasa tidak nyaman di perut kanan atas, atau peningkatan enzim hati saat pemeriksaan laboratorium. 

Karena sifatnya yang “silent disease”, banyak orang baru mengetahui kondisi ini setelah melakukan pemeriksaan medis rutin.

Dampak Jangka Panjang

Penelitian dalam World Journal of Gastroenterology menunjukkan bahwa fatty liver dapat berkembang menjadi steatohepatitis (peradangan hati), fibrosis, bahkan sirosis. Dalam jangka panjang, penyakit ini juga meningkatkan risiko kanker hati dan komplikasi kardiovaskular.

Pencegahan dan Penanganan

Strategi pencegahan utama adalah mengurangi faktor risiko. Beberapa langkah yang disarankan berdasarkan studi klinis mencakup:

  • Menghentikan atau mengurangi konsumsi alkohol.
  • Menurunkan berat badan hingga 7–10% dari total berat tubuh bagi penderita obesitas.
  • Menerapkan pola makan seimbang dengan mengurangi gula tambahan dan lemak jenuh.
  • Melakukan aktivitas fisik teratur minimal 150 menit per minggu.
  • Mengontrol kadar gula darah serta lipid.

Sejauh ini belum ada obat khusus yang dapat menyembuhkan fatty liver sepenuhnya. Namun, perubahan gaya hidup terbukti efektif memperbaiki kondisi hati dan mencegah progresi penyakit. (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |