Ilustrasi.(freepik)
SERANGAN penusukan massal terjadi di Inggris, Sabtu (1/11) malam waktu setempat, menimbulkan kepanikan di dalam kereta rute Doncaster-London King’s Cross.
Insiden yang berlangsung singkat namun brutal itu menyebabkan sepuluh orang luka, sembilan di antaranya dalam kondisi serius. Polisi Transportasi Inggris telah menangkap dua tersangka di Stasiun Huntingdon, dekat Cambridge dan tengah menyelidiki motif di balik aksi tersebut.
Kejadian bermula ketika kereta berangkat dari Doncaster pada pukul 18.25 waktu setempat. Sekitar satu jam kemudian, tepatnya pukul 19.39, Polisi Cambridgeshire menerima laporan adanya penusukan di dalam kereta. Petugas bersenjata segera dikerahkan dan menghentikan perjalanan di Stasiun Huntingdon untuk mengamankan situasi.
Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan aparat bersenjata memasuki kereta dan menangkap dua pria yang diduga sebagai pelaku. Polisi menyatakan penyelidikan sedang berlangsung guna memastikan kronologi serta motif penyerangan.
1. 10 Korban Luka, Sembilan di antaranya Serius
Polisi Transportasi Inggris mengonfirmasi sepuluh orang menjadi korban dalam insiden tersebut.
Layanan Ambulans Inggris Timur menurunkan tim besar yang terdiri atas beberapa ambulans, unit perawatan kritis, dan tiga helikopter medis.
"Petugas bersenjata datang, dan kereta dihentikan di Huntingdon, tempat dua pria ditangkap," demikian pernyataan resmi kepolisian.
Salah satu saksi, Olly Foster, menggambarkan suasana mencekam di dalam kereta. Ia mendengar penumpang berteriak panik. "Lari, lari, ada pria yang menusuk semua orang," Awalnya ia mengira itu hanya gurauan pasca-Halloween, namun segera menyadari situasi nyata dan berbahaya.
Menurut Foster, seorang pria tua sempat mencoba melindungi seorang gadis muda dari serangan dan terluka di kepala serta lehernya akibat upaya tersebut.
2. Penumpang Berusaha Menyelamatkan Korban
Beberapa penumpang mencoba memberikan pertolongan pertama dengan alat seadanya. Ada yang menggunakan jaket untuk menekan luka korban agar pendarahan berhenti.
"Satu-satunya benda yang bisa digunakan untuk melawan pelaku adalah sebotol wiski Jack Daniel’s," kata Foster kepada BBC, menggambarkan betapa terbatasnya upaya perlawanan di dalam gerbong.
Dia menambahkan bahwa serangan berlangsung sekitar 10 hingga 15 menit, namun terasa sangat lama karena ketegangan luar biasa di antara penumpang.
3. Polisi dan Unit Kontra-Terorisme Turun Tangan
Polisi Transportasi Inggris kini bekerja sama dengan unit kontra-terorisme untuk menyelidiki insiden tersebut. Pejabat senior kepolisian, Chris Casey, menyampaikan bahwa penyelidikan dilakukan secara mendesak.
"Kami sedang melakukan penyelidikan urgen untuk mengetahui apa yang terjadi, dan mungkin butuh waktu sebelum kami memberikan konfirmasi lebih lanjut," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa pada tahap awal ini pihaknya belum bisa berspekulasi mengenai motif penyerangan.
4. Reaksi Pemerintah Inggris.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut peristiwa ini sebagai tragedi yang mengerikan. Melalui akun X resminya, ia menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka.
"Pikiran saya bersama semua pihak yang terdampak, dan saya berterima kasih kepada layanan darurat atas tanggapan cepat mereka," tulisnya, Minggu (2/11).
Hingga kini, motif di balik serangan masih belum terungkap. Polisi masih mendalami hubungan antara kedua tersangka dan para korban dengan melibatkan unit forensik serta tim kontra-terorisme.
Pihak berwenang juga meminta publik untuk tidak berspekulasi dan menyerahkan informasi apa pun yang relevan kepada penyidik.
Sebagian besar korban kini dirawat secara intensif di rumah sakit di wilayah Cambridgeshire, sementara keamanan di sejumlah stasiun di Inggris diperketat menyusul insiden tersebut. (AFP/H-4)


















































