
ERICK Thohir resmi menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) usai serah terima jabatan di Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (18/9). Dalam sambutannya, Erick menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kapabilitas pemuda Indonesia.
Acara tersebut turut dihadiri para mantan Menpora, antara lain Adhyaksa Dault (2004-2009), Andi Alfian Mallarangen (2009-2012), Agung Laksono (2012-2013), Roy Suryo (2013-2014), Zainudin Amali (2019-2023), serta Dito Ariotedjo (2023-2025).
Di hadapan para pendahulunya, Erick menegaskan akan segera melakukan kajian dan konsolidasi dalam menjalankan tanggung jawabnya. “Jadi, para senior, saya janji, dan tentu khususnya Pak Dito, apapun yang bapak-bapak sudah lakukan, kita akan rapikan, kita akan review, kita akan menjalankan sama-sama. Tidak ada perbedaan di antara kita,” ucap Erick.
Erick menambahkan, fokus utamanya tak hanya pada olahraga, tetapi juga pada penguatan peran pemuda. Menurutnya, Indonesia memiliki bonus demografi yang besar sehingga perlu dimaksimalkan. “Jumlahnya ini kita hitung dulu dari jumlah umurnya. Kalau pakai umur 40-an, itu 131 juta. Kalau 30-an, itu kurang lebih 6-80 juta,” jelas Erick.
“Artinya apa? Ini jumlah yang masif dan besar. Menteri Pemuda dan Olahraga penting meningkatkan kapabilitas kepemudaan kita. Kita harus ciptakan mimpi pemuda-pemudi yang berani bermimpi,” sambungnya.
Dengan amanah baru yang diemban, Erick menegaskan dirinya tidak hanya ingin menjadi pemimpin di Kemenpora, tetapi juga pengayom bagi kemajuan bangsa. “Dengan segala kendan hati, saya di sini hadir bukan untuk memimpin, tapi untuk mengayomi,” tutupnya. (I-3)