Epidemiolog: Penerapan KLB karena Penyakit Berbeda dengan Keracunan Makanan

1 month ago 22
 Penerapan KLB karena Penyakit Berbeda dengan Keracunan Makanan Sejumlah anak yang diduga menjadi korban keracunan MBG dirawat di bangsal anak RSUD Lubuk Basung, Agam, Sumatera Barat, Kamis (2/10/2025)(ANTARA/Iggoy el Fitra)

EPIDEMIOLOG Universitas Gadjah Mada, dr. Riris Andono Ahmad menjelaskan Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat keracunan makanan berbeda dengan KLB penyakit lainnya. 

"Di mana KLB keracunan makanan hanya dari satu sumber saja per KLB seperti makanan terkontaminasi yang dimakan bersama, sementara KLB penyakit lain itu bisa semakin bertambah banyak, karena ada proses penularan dari masing-masing kasus tersebut," kata Andono saat dihubungi, Jumat (3/10).

Apabila KLB yang bukan karena keracunan makanan melewati lintas batas daerah, maka perlu koordinasi antardaerah yang memerlukan peran otoritas di atasnya. Kemudian ketika KLB non keracunan makanan sudah lintas provinsi, maka perlu koordinasi secara nasional. 

"KLB keracunan makanan hanyalah KLB lokal yang terjadi secara bersama-sama, bukan KLB yang saling terkait penularan antara satu provinsi dan provinsi lainnya," ujarnya 

"Jadi kejadian KLB keracunan makanan di satu daerah itu semata-mata karena sebab di daerah tersebut, bukan karena risiko penularan dari wilayah lain atau risiko penularan ke tempat lain," pungkasnya.

Selain itu KLB juga bisa terapkan apabila daerah tersebut tidak bisa lagi menghandle KLB di wilayah masing-masing sehingga perlu respons terpusat. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |