2 days ago
9
Ilustrasi(Freepik.com)
ANAK-ANAK gemar mengonsumsi gula setiap hari tanpa memikirkan dampaknya. Bahkan di negara-negara Eropa, asupan gula pada anak-anak melebihi rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia.
Orang tua memiliki pengaruh besar pada perilaku makan anak-anak dengan mengatur akses dan ketersediaan makanan. Pada saat yang sama, telah ditunjukkan bahwa hubungan antara perilaku makan anak-anak dan gaya makan orang tua bersifat dua arah.
Dikutip dari jurnal Sweet rules: Parental Restriction Linked To Lower Free Sugar And Higher Fruit Intake In 4–7-year-old Children yang diterbitkan ScienceDirect sebagai gatekeeper, orang tua dapat membatasi akses anak mereka terhadap gula melalui praktik pembatasan dan pendekatan ini lebih banyak diadopsi oleh orang tua dengan latar belakang pendidikan yang lebih tinggi.
Penelitian dalam jurnal tersebut dilakukan pada 2024 di Belanda. Terdapat 16 kategori makanan dan minuman yang mengandung gula, penelitian tersebut menemukan bahwa anak-anak biasanya mengonsumsi rata-rata 37–256 gram per hari yang mana kisaran 11–222 gram berasal dari gula bebas.
Untuk mengkaji hubungan antara pembatasan orang tua dengan asupan gula dan buah bebas anak, analisis regresi linier dilakukan. Hasil ini menyiratkan bahwa untuk setiap peningkatan satu unit pembatasan orang tua, konsumsi gula bebas anak diperkirakan menurun sebesar 0,08 gram.
Hasil menunjukkan bahwa pembatasan orangtua terhadap konsumsi produk bergula bebas pada anak usia 4–7 tahun berkaitan dengan asupan gula bebas yang lebih rendah dan konsumsi buah yang lebih tinggi. Namun, pembatasan tersebut tidak berhubungan dengan preferensi rasa manis anak.
Temuan ini menandakan bahwa penerapan aturan pembatasan dapat menjadi salah satu strategi untuk menurunkan asupan gula pada anak, meskipun efek jangka panjang dan hubungan sebab-akibatnya masih perlu diteliti lebih lanjut melalui studi longitudinal dan intervensi eksperimental. (H-2)
