Edukasi Lingkungan Ala Andien, Libatkan Anak-anak dalam Aksi Plogging

5 hours ago 3
Edukasi Lingkungan Ala Andien, Libatkan Anak-anak dalam Aksi Plogging Andien bersama putranya melakukan plogging di CFD Jakarta, Minggu (2/11).(MI/Muhammad Ghifari A)

PENYANYI Andien Aisyah tidak hanya sibuk mempersiapkan konser tunggalnya, Suara Asmara, tetapi juga aktif menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan kepada anak-anaknya. 

Dalam rangkaian kegiatan menjelang konser yang mengusung konsep keberlanjutan, Andien mengajak kedua putranya terlibat langsung dalam kegiatan plogging (memungut sampah sambil jogging) di area Car Free Day (CFD) Jakarta.

Aksi ini menjadi bagian penting dari komitmen Andien terhadap isu lingkungan. 

"Buatku mencintai lingkungan itu adalah sesuatu yang mutlak untuk kita sebagai penduduk bumi," ujar Andien di CFD Jakarta, Minggu (2/11). "Karena judul konser ini adalah Suara Asmara, suara dari dalam hati kita, cinta yang paling mutlak adalah mencintai bumi."

Plogging Menjadi Kegiatan Seru dan Kompetitif untuk Anak

Plogging dipilih Andien karena dianggap sebagai aksi nyata yang mudah dilakukan, sekaligus memanfaatkan momen CFD untuk edukasi massal. 

Andien menyoroti isu sampah yang sangat relevan dengan kejadian banjir yang belakangan kerap melanda ibu kota, sehingga aksinya memiliki relasi yang kuat dengan masalah aktual Jakarta. Ia berharap kegiatan ini menciptakan efek bola salju dan meningkatkan kesadaran publik melalui media sosial.

Bagi anak-anak Andien, kegiatan memungut sampah bukan lagi hal asing. Mereka antusias mengikuti plogging yang menjadi pengalaman pertama mereka di CFD, meskipun sebelumnya telah sering berpartisipasi dalam beach clean up dan kegiatan bersih-bersih lainnya.

"Anak-anak tuh rasanya kalau diajak memungut sampah, mereka tuh melihat ini sebagai sesuatu yang fun, kadang kompetitif juga," tutur Andien. "Kayak, 'Hey, aku berhasil mengumpulkan sampah lebih banyak dari kamu.'"

Andien melihat kegiatan ini efektif karena anak-anak dapat belajar melalui pengalaman langsung. Manfaat utamanya adalah mereka dapat merasakan aksi nyata dari pelajaran yang selama ini mereka terima di rumah.

"Kami selalu berusaha untuk melibatkan anak-anak supaya mereka juga bisa belajar langsung dari sebuah kegiatan. Bukan hanya kita, 'Ayo, buang sampah pada tempatnya,' gitu. Tapi mereka merasakan, kayaknya apa sih aksi nyata dari apa yang selama ini mereka pelajari," jelas Andien.

Anak-anak Sebagai 'Edukator yang Hebat'

Lebih dari sekadar memungut sampah, Andien juga menyadari peran unik anak-anaknya sebagai penyebar pesan lingkungan. Ia menyebut anak-anaknya sebagai "edukator yang hebat."

Dengan sifatnya yang lebih ceplas-ceplos, teguran dari anak-anak kepada orang dewasa yang membuang sampah sembarangan di jalan seringkali lebih mengena.

"Mereka tuh sebenarnya edukator yang hebat banget, karena mungkin mereka lebih ceplas-ceplos. Jadi, ketika mereka menyuarakan, 'Mas, jangan buang sampah dong,' itu kayak orang tuh lebih tersentil dan merekanya sebenarnya kayak no hard feeling juga ngomongnya. Jadi aku belajar banyak sih dari mereka," imbuhnya.

Praktik Peduli Lingkungan di Rumah

Pendidikan lingkungan Andien tidak hanya berhenti pada kegiatan clean up. Di rumah, ia dan keluarga telah menerapkan praktik pemilahan sampah yang ketat, termasuk memilah dan menyetorkan sampah yang sudah dikemas kepada pengelola limbah. 

Keluarga Andien juga rutin membawa tumbler dan bekal makanan setiap hari untuk mengurangi sampah sekali pakai.

Dengan melibatkan anak-anaknya dalam setiap langkah, Andien menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan adalah tanggung jawab mutlak yang harus dimulai dari keluarga dan dilakukan melalui aksi nyata. (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |