
MASYARAKAT lanjut usia (lansia) berisiko stroke perlu menjadi perhatian. Untuk itu, dijalankan optimalisasi peran Pos Lansia dan Posbindu dalam pemberdayaan lansia melalui edukasi kesehatan, pemeriksaan faktor risiko, serta intervensi gaya hidup sehat yang sesuai dengan kondisi mereka. Program kepada masyarakat ini tidak hanya berdampak pada kesehatan individu tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.
Hal itu diterapkan UPN Veteran Jakarta di RW 07 Kelurahan Pekayon Kecamatan Pasa melalui Edukasi dan Latihan Fisik Berbasis Komunitas. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung program pemerintah dalam rangka menekan angka kejadian penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke.
Program pengabdian kepada masyarakat dipimpin Sri Yani itu diselenggarakan dengan dukungan hibah dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Tahun 2025. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan sangat beragam dan komprehensif dimulai dengan pembekalan kader Pos Lansia dan Posbindu.
"Para peserta diberikan pengetahuan praktis mengenai lansia, hipertensi, faktor risiko stroke, edukasi PHBS, gizi, dan pentingnya aktivitas fisik. Selain itu, mereka diajarkan model pelayanan Pos lansia dan Posbindu, mulai meja 1 sampai meja 4 atau 5," tutur Sri Yani dalam keterangan tertulis, Selasa (22/9). Untuk lansia dilakukan pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah sewaktu, asam urat, kolesterol, dan IMT. Dilanjutkan demo menu untuk lansia, konsultasi PHBS, dan aktivitas fisik.
Untuk memastikan pemahaman kader dan lansia, tim pelaksana melakukan pre test dan post test, baik pengetahuan kader maupun lansia. Informasi aktivitas fisik yakni interval walking training bermanfaat untuk komunitas lansia, dilakukan pemeriksaan tekanan darah pre dan post test.
Untuk menjamin keberlanjutan program Pengabdian kepada Masyarakat, tim pelaksana akan melakukan monitoring dan evaluasi 2 bulan selanjutnya. Monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap pemberdayaan kader dan kegiatan lansia. (I-2)