Ilustrasi(Dok ist)
PT Surveyor Indonesia (PTSI) meluncurkan Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) 2025, sebuah gerakan nasional untuk memperkuat pengukuran dan percepatan capaian tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB/SDGs) di tingkat daerah. Tahun ini, I-SIM hadir dengan tema Inovasi Pangan dan Gizi: Peningkatan Kualitas SDM, Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan, dan Penurunan Kemiskinan.
Kick-off I-SIM 2025 ini sekaligus melanjutkan momentum Indonesia’s SDGs Action Awards (SAA) 2025 yang sebelumnya digelar Kementerian PPN/Bappenas bersama Badan Gizi Nasional (BGN).
Turut hadir antara lain, Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (Persero) Sandry Pasambuna, Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas Pungkas Bahjuri Ali, Direktur Eksekutif Apkasi Sarman Simanjorang, Direktur Eksekutif Apeksi Alwis Rustam, dan Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah I Kementerian Dalam Negeri Edison Siagian.
Direktur Utama PT Surveyor Indonesia Sandry Pasambuna yang hadir sebagai narasumber memaparkan strategi percepatan pembangunan berkelanjutan. Ini sebagai bentuk konsistensi PTSI dalam mendukung tata kelola pembangunan yang inklusif, transparan, dan akuntabel.
Ia menjelaskan sejak diperkenalkan pada 2022, I-SIM menjangkau lebih dari 170 daerah melalui mekanisme self-assessment, verifikasi, validasi, hingga penetapan Champion Grade. Terdapat dua kategori yang berjalan, yaitu I-SIM for Cities dan I-SIM for Regencies.
"Untuk kategori kota, sebanyak 74 kota berpartisipasi pada 2022 dan meningkat menjadi 76 kota pada 2024, sedangkan kategori kabupaten tercatat ada 103 kabupaten yang bergabung pada 2023. Tahun ini diproyeksikan partisipasi akan semakin meningkat karena I-SIM 2025 menghadirkan keterlibatan kota dan kabupaten secara bersamaan, sehingga menjanjikan dinamika lebih luas dan kolaboratif," ujar Sandry.
Ia melanjutkan hasil I-SIM nantinya menjadi bagian integral dari SDGs Action Awards 2025 sekaligus acuan strategis pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan pembangunan yang inklusif, transparan, dan berkelanjutan.
“I-SIM menjadi wujud nyata komitmen kami memperkuat peran pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mencapai target SDGs. Sebagai guardian of assurance, kami memastikan setiap proses pengukuran dilakukan secara objektif, kredibel, dan memberikan manfaat nyata bagi daerah,” kata Sandry.
Ia mengatakan dengan peluncuran I-SIM 2025 yang berkelanjutan dari keterlibatan pada SAA 2025, PTSI menegaskan perannya sebagai mitra terpercaya pemerintah dalam memperkuat kolaborasi, inovasi, dan komitmen menuju Indonesia lebih berkelanjutan.
PT Surveyor Indonesia didirikan pada 1 Agustus 1991 dengan misi awal membantu pemerintah dalam memperlancar aliran barang modal dan peralatan ke Indonesia dari seluruh dunia melalui jasa pemeriksaan pra-pengapalan yang bertaraf internasional.
Kini, sebagai bagian dari IDSurvey, PT Surveyor Indonesia hadir sebagai salah satu pemimpin industri testing, inspection, certification, and consultation (TICC) dan turut mendorong pertumbuhan industri nasional serta ekonomi bangsa. (H-2)
