
TIM Basarnas berhasil menemukan 2 korban tenggelam di alur jembatan Tano Ponggol, Danau Toba, Kabupaten Samosir, Senin (22/10). Kedua korban atas nama Owen Siregar (24) penduduk Desa Garoga, Tapanuli Utara dan Jendri Pardede (25) penduduk Desa Lumban Julu Kabupaten Toba.
Korban tenggelam pada Sabtu (20/10) kemarin sekitar pukul 17.00 WIB saat berenang di Tano Ponggol. Sejak kejadian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kecamatan dan kelurahan bekerjasama dengan pihak kepolisian, TNI langsung mencari korban dengan peralatan seadanya dibantu masyarakat sekitar. Untuk memaksimalkan pencarian, BPBD Samosir berkoordinasi dengan Basarnas untuk menurunkan personil.
Proses pencarian korban sejak Sabtu (20/9) sudah dilaksanakan oleh Tim dari Basarnas dengan mengunakan peralatan yang dimiliki. Hari ini, Senin (22/9) sekitar pukul 09.30 WIB, tim Basarnas berhasil menemukan posisi Owen Siregar serta dapat dievakuasi dari kedalaman lebih kurang 4 meter. Tidak berselang lama, korban atas nama Jendri Pardede juga ditemukan sekitar pukul 09.50 wib di sekitaran penemuan korban pertama.
Kepala BPBD Kabupaten Samosir Sarimpol Simanihuruk yang turun ke lapangan bersama Koordinator Basarnas Danau Toba, Erikson Gultom, menyampaikan kedua korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hadrianus Sinaga Pangururan sebelum diserahterimakan ke pihak keluarga untuk selanjutnya dibawa ke rumah duka masing-masing.
“Pemkab Samosir turut berdukacita atas kejadian ini, semoga keluarga dapat iklas dan tabah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Basarnas, Kepolisian, TNI dan seluruh lapisan masyarakat yang turut membantu pencarian," kata Sarimpol.
Kepala Tim Basarnas Danau Toba Erikson Gultom menjelaskan pencarian dilakukan dengan peralatan sonar, Aqua Eye dan menurunkan 6 orang tim selam. Dengan ditemukannya korban, Erikson menyampaikan bahwa proses pencarian ditutup dan seluruh personil akan ditarik kembali ke pos masing-masing.
Sementara itu, salah satu penyelam Holmes Hutapea menjelaskan arus di terusan Tano Ponggol tidak ada, kendala pencarian korban diakibatkan visibilitas minim dengan jarak pandang hanya 1 m.
"Semalam sudah dilakukan penyelaman di tempat yang sama dan kemungkinan korban tertutup sedimen lumpur, dan tadi sudah mulai naik kemungkinan karena sudah ada proses pembusukan dan di situ kita temukan. Jarak korban pertama dengan korban kedua sekitar 5-7 meter," ungkapnya. (E-2)