
GELOMBANG kritik terhadap penggunaan sirene dan lampu strobo di jalan raya terus menguat. Melalui gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' yang viral di media sosial, publik menyuarakan kejengkelan atas perilaku sejumlah pejabat yang merasa berhak mendapat jalur prioritas.
Bagi masyarakat, suara bising dan manuver pengawal bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga menciptakan ketidakadilan di jalan.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Soedeson Tandra menyatakan dukungan penuh terhadap gerakan tersebut.
“Kalau alasannya karena pejabat sibuk, apakah masyarakat juga tidak sibuk? Semua juga punya kesibukan,” ujarnya saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (21/9).
Ia menilai, logika penggunaan strobo demi alasan efisiensi waktu jelas menyalahi prinsip kesetaraan di ruang publik.
Menurut Soedeson, jalan raya adalah fasilitas umum yang haknya sama bagi seluruh warga negara.
Pejabat Harus Beri Teladan
Wakil Ketua Umum DPN Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) itu menegaskan, pejabat seharusnya memberi teladan, bukan justru menunjukkan privilese.
“Kalau ingin cepat, ya berangkat lebih awal. Jangan ‘wuk wuk wuk’ begitu. Itu bukan hanya melukai perasaan rakyat, tapi juga memperlihatkan seolah-olah pejabat punya hak istimewa,” tegasnya.
Soedeson juga mengingatkan potensi bahaya di balik penggunaan sirene dan strobo secara sembarangan. Manuver zig-zag kendaraan pengawal kerap menimbulkan risiko kecelakaan lalu lintas.
“Penggunaan seperti itu seringkali diikuti manuver berbahaya. Itu bisa menimbulkan kecelakaan,” ucap Ketua Dewan Pembina Himpunan Kurator dan Pengurus Indonesia (HKPI) tersebut.
Karena itu, ia mendesak agar penggunaan sirene dan strobo dibatasi secara tegas.
“Kecuali presiden atau tamu negara, silakan. Kalau yang lain itu, enggak perlulah,” kata dia.
Sebagai wakil rakyat, ia juga mencontohkan dirinya yang lebih memilih datang lebih awal ke lokasi acara ketimbang meminta pengawalan.
“Saya tidak pernah menggunakan kayak begitu-begitu. Kalau acaranya saya melihat bahwa acaranya itu macet, saya datang lebih awal saja ke sana,” tuturnya. (Far/M-3)