Diplomasi Mandek, Ketegangan Rusia-Ukraina Meningkat

1 day ago 7
Diplomasi Mandek, Ketegangan Rusia-Ukraina Meningkat Rusia menyatakan pada Jumat bahwa perundingan damai dengan Ukraina saat ini “dalam jeda”.(Media Sosial X)

RUSIA menyatakan perundingan damai dengan Ukraina saat ini “dalam jeda”. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan Presiden Rusia Vladimir Putin tetap berniat menguasai seluruh wilayah Ukraina.

Presiden AS Donald Trump memperingatkan kesabarannya terhadap Putin mulai menipis. Sementara itu, NATO menyatakan akan memperkuat pertahanan di front timur setelah sejumlah drone Rusia ditembak jatuh di wilayah udara Polandia minggu ini.

Kendala baru dalam diplomasi muncul bersamaan dengan latihan militer besar-besaran Rusia dan sekutu utamanya, Belarus. Latihan ini digelar dekat perbatasan Polandia dan Lithuania, serta di Laut Baltik dan Laut Barents.

Meski Trump memaksa kedua pihak menggelar pertemuan langsung dan bahkan menjadi tuan rumah Putin di Alaska, belum ada kemajuan berarti dalam upaya mengakhiri perang yang dimulai dengan invasi Rusia pada Februari 2022. Pasukan Rusia terus menambah wilayah yang dikuasai, dan Putin bersikeras akan melanjutkan pertempuran jika tuntutan damainya tidak dipenuhi.

“Negosiator kami memiliki kesempatan berkomunikasi melalui saluran yang ada. Namun untuk saat ini, lebih tepat menyebutnya sebagai jeda,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

Zelensky menegaskan kepada konferensi di Kyiv agar dunia Barat tidak mempercayai Putin. “Tujuan Putin adalah menguasai seluruh Ukraina. Mesin perang telah digerakkan sedemikian rupa sehingga dia tidak bisa menghentikannya kecuali dipaksa mengubah tujuan pribadinya secara fundamental,” ujarnya.

Trump dan Zelenskyy Bersikap Tegas

Zelensky juga mendesak sekutu untuk mendorong Tiongkok menggunakan pengaruhnya agar Rusia menghentikan serangan. Trump berulang kali mengancam sanksi tambahan terhadap Rusia jika serangan tidak dihentikan, namun belum menindaklanjuti ancamannya, yang membuat Ukraina frustrasi.

“Kesabaran saya mulai menipis, tapi perundingan butuh dua pihak,” kata Trump kepada Fox Television. “Ketika Putin ingin bertindak, Zelensky belum siap. Saat Zelensky siap, Putin ragu. Sekarang Zelensky siap dan Putin masih tanda tanya. Kita harus bertindak tegas.”

Ukraina menegaskan tidak akan melakukan konsesi wilayah untuk mencapai kesepakatan dan mendesak pertemuan puncak antara Zelensky dan Putin. Putin, sejauh ini, menolak pertemuan tersebut dan bahkan mengancam akan menargetkan pasukan Barat yang mungkin dikirim sebagai penjaga perdamaian tanpa persetujuannya.

Perang Rusia di Ukraina telah menewaskan puluhan ribu orang. Perang ini juga memaksa jutaan mengungsi, dan menghancurkan sebagian besar wilayah timur dan selatan Ukraina.

Ketegangan Drone Meningkat

Tensi meningkat di Eropa setelah Polandia melaporkan 19 drone Rusia memasuki wilayah udaranya pada Rabu. Tiga di antaranya ditembak jatuh setelah jet tempur Polandia dan sekutu NATO diterjunkan.

Polandia dan sekitar 40 negara sekutu mengecam insiden ini, menuntut Rusia menghindari provokasi lebih lanjut.

“Tindakan ceroboh Rusia merupakan eskalasi yang berbahaya,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Polandia, Marcin Bosacki, sebelum pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB yang diminta Polandia.

Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, menyatakan aliansi akan memperkuat flank timur, dengan Denmark, Prancis, Inggris, dan Jerman menyediakan dukungan militer dalam beberapa hari mendatang.

Inggris juga mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia, menargetkan pemasok senjata, peralatan, dan armada kapal bayangan yang menghindari sanksi. Uni Eropa memperpanjang sanksi terhadap lebih dari 2.500 pejabat dan entitas Rusia selama enam bulan.

PM Polandia Donald Tusk menegaskan insiden drone bukanlah kecelakaan, menolak saran Trump bahwa pelanggaran wilayah udara bisa tidak disengaja, dan memperingatkan bahwa Polandia kini lebih dekat dengan konflik terbuka daripada sejak Perang Dunia II. Rusia membantah menargetkan Polandia dan menyatakan negara tersebut gagal memberikan bukti drone milik Rusia.

Latihan Militer Rusia-Belarus

Latihan militer bersama Rusia dan Belarus yang dimulai Jumat ini menampilkan kendaraan tempur berat, helikopter, dan kapal angkatan laut. Meskipun kedua negara membantah menimbulkan ancaman, Polandia akan menempatkan sekitar 40.000 pasukan di perbatasan Belarus selama latihan berlangsung. (AFP/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |