
DINAS Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang terus mengintensifkan upaya pencegahan penyakit menular, salah satunya melalui program imunisasi campak gratis bagi masyarakat. Program ini disediakan di 39 puskesmas dan 1.097 posyandu yang tersebar di Kota Tangerang, dan dapat dimanfaatkan tanpa dipungut biaya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni menegaskan, imunisasi campak merupakan langkah penting untuk melindungi anak-anak dari risiko komplikasi serius. Menurutnya, campak bukan penyakit ringan karena dapat menimbulkan dampak berat jika tidak dicegah sejak dini.
“Campak bukan sekadar penyakit biasa. Jika tidak dicegah sejak dini, dampaknya bisa sangat berbahaya. Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk segera membawa anak-anaknya, memanfaatkan layanan imunisasi dasar gratis di seluruh puskesmas dan Posyandu di Kota Tangerang,” ujarnya dikutip dari website Pemerintah Kota Tangerang, Sabtu (13/9).
Program imunisasi campak ini ditujukan khusus bagi bayi dan balita sesuai jadwal imunisasi nasional. Namun, Dinkes Kota Tangerang juga membuka kesempatan bagi anak-anak yang belum pernah menerima vaksin campak atau yang jadwalnya sempat terlewat, agar dapat mengikuti imunisasi tambahan.
“Layanan imunisasi campak gratis di puskesmas dan posyandu dilaksanakan setiap hari kerja dengan prosedur yang mudah. Masyarakat hanya perlu membawa identitas diri serta buku KIA atau catatan imunisasi anak,” jelas dr. Dini.
Ia menekankan, keberhasilan program imunisasi tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga memerlukan peran aktif masyarakat. Semakin banyak anak yang menerima imunisasi, semakin kuat perlindungan terhadap penyebaran campak di masyarakat.
“Semakin banyak anak yang diimunisasi, semakin kuat perlindungan kita secara bersama dari penyebaran campak,” katanya.
Pemerintah Kota Tangerang pun mengajak seluruh warga untuk memanfaatkan layanan imunisasi campak gratis ini demi melindungi kesehatan anak-anak sejak dini. “Lindungi anak-anak sejak dini, demi masa depan yang lebih sehat dan bebas dari ancaman penyakit menular,” imbau dr. Dini. (H-4)