
ATLET panahan putri Indonesia, Diananda Choirunisa, menorehkan sejarah baru di ajang Kejuaraan Dunia Panahan 2025 yang berlangsung di Gwangju, Korea Selatan. Meskipun belum berhasil membawa pulang medali, langkah Diananda yang berhasil mencapai babak semifinal patut diapresiasi.
Pemanah berusia 28 tahun ini mengakhiri perjalanannya di posisi keempat setelah kalah di dua laga terakhir. Pada babak semifinal, Diananda harus mengakui keunggulan pemanah asal Tiongkok, Zhu Jingyi, dengan skor 4-6. Laga perebutan medali perunggu pun tak berpihak kepadanya setelah tumbang dari mantan juara dunia sekaligus peringkat satu dunia asal Korea Selatan, An San, dengan skor yang sama, 4-6.
Menurut laporan dari situs resmi World Archery, Diananda sebelumnya tampil impresif di babak kualifikasi hingga berhasil lolos ke fase aduan. Ia mencatatkan kemenangan atas lima pemanah tangguh, termasuk nama-nama besar seperti Deepika Kumari (India) dan Casey Kaufhold (Amerika Serikat).
MENJADI SOROTAN UTAMA
Langkah Diananda menuju semifinal menjadi sorotan utama, terutama usai mengalahkan andalan tuan rumah Korea Selatan, Lim Sih-yeon, dalam duel dramatis dengan skor 6-4. Pertarungan ini berlangsung ketat, terutama saat adu tiga anak panah penentu. Dalam situasi kritis, Diananda mencetak 10 poin di anak panah terakhirnya, mengamankan kemenangan tipis dan tiket ke semifinal.
Di putaran sebelumnya, Diananda tampil dominan. Ia menyingkirkan Salome Kharshiladse (Georgia) dan Kasandra Berzan (Rumania) masing-masing dengan skor telak 7-1. Kemudian diikuti kemenangan 6-4 atas Deepika Kumari dan Casey Kaufhold.
Keberhasilan menembus empat besar Kejuaraan Dunia ini menambah daftar pencapaian gemilang Diananda, setelah sebelumnya menempati peringkat kelima di Olimpiade Paris 2024. Dengan konsistensi penampilannya, ia diprediksi akan menjadi andalan utama Indonesia pada SEA Games 2025 di Thailand mendatang.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani), Arsjad Rasjid, mengaku bangga atas capaian ini. Ia menilai hasil yang diraih Diananda sebagai sinyal positif bagi masa depan panahan Indonesia.
"Ini merupakan capaian prestasi yang menggembirakan untuk saya sebagai Ketua Umum, dan mudah-mudahan bisa dipertahankan, bukan hanya oleh Diananda, tapi juga oleh seluruh tim. Sehingga target-target yang diberikan oleh pemerintah, dalam hal ini Kemenpora, dapat tercapai. Mulai dari juara umum SEA Games, peningkatan perolehan medali di Asian Games dari perunggu menjadi perak atau emas, hingga lolos kembali ke Olimpiade LA 2028 dan meraih medali," ungkap Arsjad. (I-1)