
KEPALA Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari memiliki potensi besar membawa KSP lebih hidup dan membumi. Latar belakang sebagai peneliti, konsultan politik dan basic akademis yang mendukung, membuat KSP bisa lebih aktif ‘hadir’ di tengah aneka isu besar nasional.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA Toto Izul Fatah, di Jakarta, Jumat (19/9). “Secara pribadi, saya menaruh harapan besar kepada Mas Qodari dalam menduduki jabatan barunya sebagai Kepala KSP,” katanya.
Toto mengakui Qodari masuk kategori figur baru di pemerintahan. Namun, sebagai peneliti dan konsultan politik di sebuah lembaga survei, ia menilai Qodari sudah paham tentang seluk beluk pemerintahan. Apalagi, ditopang dengan basic akademis yang juga mendukung.
Menurut Toto, Qodari diakui sebagai figur yang sangat loyal dengan karakter personal tegas dan berani dalam mengambil sikap. Dengan kata lain, Qodari memiliki sikap keberpihakan yang total dan tidak plin plan. Apalagi, kata Toto, Qodari memiliki kemampuan komunikasi publik yang bagus. Termasuk, kemampuan membaca psikologi massa. Ini penting untuk merespons aneka isu besar agar tidak blunder ataupun kontra produktif.
Dengan bekal kelebihan itu, lanjutnya, Qodari harusnya mampu mengisi kekosongan figur-figur strategis pada lingkaran presiden yang mampu membaca dan menerjemahkan keinginan presiden.
Dari pengamatan Toto selama ini, Qodari memiliki potensi dan kemampuan selain menjadi Kepala KSP juga sekaligus menjadi juru bicara presiden. Intinya, KSP yang memiliki kemampuan menerjemahkan pikiran dan ide-ide besar presiden.
Dalam analisa Toto, Presiden Prabowo kini sedang membutuhkan banyak juru bicara yang bisa membaca dan menerjemahkan pikiran-pikirannya, terutama dalam konteks isu-isu besar yang ingin dikapitalisasi, bukan justru yang muncul tone negatifnya.
Misalnya, program nasional Makan Bergizi Gratis yang menjadi andalan sekaligus mimpi besar yang ingin dijadikan sebagai legacy Presiden. Namun, yang muncul dan diberitakan malah isu negatifnya. Mulai dari isu makanannya basi sampai isu keracunan di sejumlah wilayah.
Program besar lain dari Prabowo, menurut Toto, adalah soal ketahanan pangan dan energi, efisiensi, dan pemberantasan korupsi. Program besar tersebut sangat kurang dikapitalisasi menjadi pengetahuan publik yang massif dan disukai rakyat.
“Dalam konteks itu, saya berharap, Mas Qodari mampu mengisi kekosongan ini. Selain sebagai KSP, juga sebagai juru bicara pemerintah pusat. Idealnya, semua penyelenggaran negara, baik menteri maupun para kepala daerah mampu memerankan dirinya sebagai jubir,” tegasnya.(H-2)