
EXECUTIVE Director Alzheimer Indonesia Asmara Pusparani menilai orangtua yang sudah mengalami lupa yang tidak wajar maka sebaiknya segera melakukan deteksi dini.
Lupa tidak yang dimaksud ialah ketika menaruh barang tidak sesuai dengan tempat seharusnya, seperti menaruh sayuran yang baru dibeli di lemari pakaian, meminta pulang padahal sudah ada di dalam rumah, atau menanyakan sesuatu berulang-ulang meski sudah dijawab.
"Yang harus dilakukan keluarga adalah kemudian yang pertama melakukan deteksi dini bisa ke ada beberapa lembaga contohnya misalnya Prodia yang juga punya bisa melakukan deteksi dini," kata Asmara kepada Media Indonesia, Rabu (17/9).
"Namun tetap yang harus dilakukan adalah pergi ke dokter ahli saraf untuk kemudian melakukan pengecekan lebih lanjut dan di sana juga akan ada deteksi juga oleh dokter," sambungnya.
Setelah itu, jika hasil dokter adalah benar demensia maka keluarga harus sudah siap dan menyusun kegiatan orangtua agar tetap bergerak. Asmara tidak merekomendasikan orang dengan demensia hanya duduk di dalam rumah untuk menonton tv atau mendengar lagu saja.
Ia menyarankan agar orang dengan demensia tetap harus diberikan kegiatan-kegiatan seperti biasa bukan artinya hanya dikurung di dalam rumah. Mereka juga bisa bermain catur meski permainannya tidak sesuai aturan.
"Nggak apa-apa main catur yang penting suka atau memang suka menggambar. Ada seorang oma disini (Alzheimer Indonesia) yang dia suka gambar yaudah diajak menggambar jadi harus ada aktivitas yang menggiatkan mereka," ungkapnya.
Asmara mengatakan orang dengan demensia harus melakukan kegiatan yang merangsang saraf-saraf lainnya. Kecuali orang tersebut sudah berbaring total karena penyakit yang menjadi pemicu demensia, maka itu butuh fisioterapi karena tetap aja semua anggota tubuhnya harus digerakkan tidak boleh didiamkan.
"Yang penting diberi kegiatan yang dapat menimbulkan bagi mereka itu rasa senang," ucapnya.
Ia mencontohkan ada orangtua yang senang dengan lagu maka diputarkan musik tetapi sembari melihat-lihat album foto atau berdansa dengan suka riang.
"Visual juga harus berfungsi telinganya tetap harus juga mendengar musik kemudian dia nanti yang penting diajak untuk berinteraksi secara aktif," pungkasnya. (H-3)