MENTERI Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin mendatangi kediaman pengasuh Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (2/10).
Kedatangannya tersebut untuk menyampaikan belasungkawa. Pada kesempatan itu Cak Imin juga mengingatkan, bahwa membangun gedung pesantren hendaknya menggunakan standar ilmu teknik sesuai rekomendasi ahli bangunan.
Saat tiba di lokasi, Cak Imin langsung menuju kediaman pengasuh Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo. Hanya beberapa orang saja yang boleh ikut Cak Imin masuk ke dalam. Sekitar 25 menit, Cak Imin berada di kediaman pengasuh Ponpes Al Khoziny.
Selain menyampaikan ucapan belasungkawa, Cak Imin juga berkoordinasi memberikan bantuan pribadi untuk meringankan beban keluarga korban.
Usai kunjungan, Cak Imin juga menyinggung terkait pembangunan pondok pesantren. Ia juga meminta pembangunan ponpes Al Khoziny yang sebelumnya tengah berproses agar dihentikan sementara apabila tidak memenuhi standar keselamatan.
Harapannya, peristiwa yang terjadi di Ponpes Al Khoziny tidak terulang lagi di masa mendatang.
“Yang pertama kita bersedih, berduka kepada keluarga yang ditinggalkan. Saat ini yang paling pokok adalah penyelamatan santri yang masih hidup, baik yang berada di rumah sakit maupun di lokasi. Kami sudah minta BNPB untuk melakukan evakuasi secepatnya. Keluarga juga sudah menyerahkan sepenuhnya, yang penting ada kepastian,” kata Cak Imin.
Menurutnya, Presiden Prabowo juga telah menyampaikan belasungkawa dan dipastikan akan memberikan dukungan bagi keluarga korban.
"Saya bersama Kementerian Sosial terus melakukan pendataan kepada para korban dan keluarga yang selamat, termasuk pendampingan yang berkelanjutan,” katanya.
Ketua Umum PKB itu juga menambahkan, ia telah berkomunikasi dengan menteri-menteri terkait untuk mencari jalan keluar agar kasus serupa tidak terulang. Salah satunya dengan memastikan pembangunan pesantren memenuhi standar teknik konstruksi.
“Pesantren yang membangun hendaknya menggunakan standar ilmu teknik, tentu harus ada ahlinya. Kepada yang belum ada ahlinya, tolong dihentikan dulu. Saya dan Pak Praktikno (Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) sepakat, pesantren yang sedang membangun perlu diberi bantuan teknis, nanti akan kita cari bagaimana mekanismenya bersama kementerian terkait,” ujarnya.
Selain bantuan dari pemerintah, Cak Imin menyebut juga sedang mengonsolidasikan bantuan pribadi untuk meringankan beban keluarga korban.
“Yang penting sekarang ada kepastian, baik dalam keadaan hidup maupun meninggal dunia. Keluarga sudah pasrah, dan kita semua berharap evakuasi bisa segera tuntas,” tandasnya. (HS/E-4)


















































