Dari Arab Saudi hingga Indonesia, Dunia Muslim Dukung Skema Perdamaian Trump

1 month ago 36
Dari Arab Saudi hingga Indonesia, Dunia Muslim Dukung Skema Perdamaian Trump Baliho bersanding foto Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan pesan berbunyi: "Yes to Trump's Plan – GET IT DONE."(Sumber: akun X @AbrahamShield25)

SEJUMLAH negara Muslim utama pada Senin menyatakan dukungan mereka terhadap rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakhiri perang Israel di Jalur Gaza, meskipun sebagian warga Palestina mengecam proposal tersebut sebagai lelucon.

Sekutu-sekutu Washington di Eropa turut mendesak Hamas agar menerima rencana itu, yang diklaim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai langkah yang didukungnya, sembari memperingatkan bahwa kelompok bersenjata Palestina tersebut akan menghadapi kehancuran lebih besar jika menolak.

Dalam pernyataan bersama, delapan negara Arab dan mayoritas Muslim menyatakan mereka menyambut baik peran presiden Amerika dan upaya tulusnya yang bertujuan untuk mengakhiri perang di Gaza.

Mereka juga menegaskan kesiapan untuk terlibat secara positif dan konstruktif dengan Amerika Serikat dan para pihak dalam menyelesaikan perjanjian dan memastikan implementasinya.

Negara-negara yang menandatangani pernyataan itu antara lain Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab dan Turki, seluruhnya memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, meski sebagian di antaranya kerap dilanda ketegangan.

Qatar, yang selama ini menjadi mediator utama dan Arab Saudi juga ikut mendukung.

Indonesia dan Pakistan, dua negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, turut bergabung dalam pernyataan tersebut. Indonesia bahkan telah menawarkan pasukan untuk ditempatkan di Gaza pascaperang, sementara Pakistan disebut tengah berupaya mempererat hubungannya dengan Washington.

Trump secara khusus memuji pernyataan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif yang lebih dulu diunggah di X sebelum pengumuman resmi Gedung Putih. 

Dalam pernyataannya, Sharif menyampaikan keyakinannya yang kuat bahwa Presiden Trump sepenuhnya siap untuk membantu dengan cara apa pun yang diperlukan guna mengakhiri perang.

Otoritas Palestina juga menyambut upaya tulus dan penuh tekad Trump.

Hamas belum memberikan tanggapan resmi, namun seorang sumber diplomatik mengatakan kepada Reuters bahwa mediator dari Mesir dan Qatar telah menyampaikan rincian rencana tersebut kepada kelompok itu.

Sebaliknya, kelompok Jihad Islam mengecam usulan tersebut dengan menyebutnya sebagai resep untuk agresi berkelanjutan terhadap rakyat Palestina.

"Melalui ini, Israel berusaha untuk memaksakan apa yang tidak dapat dicapainya melalui perang," kata kelompok itu seperti dikutip New Arab, Selasa (30/9).

Warga Gaza yang hidup di bawah gempuran berkepanjangan pun menyatakan rasa tidak percaya, menilai rencana itu hanya upaya untuk membebaskan tawanan Israel tanpa menghentikan pertempuran.

"Kami sebagai rakyat tidak akan menerima lelucon ini," tegas Abu Mazen Nassar, 52.

Kekuatan Eropa Dukung Rencana Trump

Sejumlah pemimpin Eropa turut menyatakan dukungan mereka terhadap proposal Trump.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang bertemu Trump pekan lalu, mengatakan Amerika Serikat telah mengadopsi sebagian elemen dari rencana Prancis. 

Ia memuji komitmen Trump untuk mengakhiri perang di Gaza seraya menegaskan bahwa Hamas tidak punya pilihan selain segera membebaskan semua sandera dan mengikuti rencana ini.

Ia juga menyerukan agar Israel berkomitmen dengan tegas pada proposal tersebut.

Kantor Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan London sangat mendukung upaya Trump untuk mengakhiri pertempuran, membebaskan para sandera, dan memastikan penyediaan bantuan kemanusiaan yang mendesak bagi rakyat Gaza.

Rencana tersebut mencakup pembentukan badan transisi yang akan dipimpin langsung oleh Trump dan melibatkan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.

"Presiden Trump telah mengajukan rencana yang berani dan cerdas yang, jika disetujui, dapat mengakhiri perang, membawa bantuan segera ke Gaza, peluang masa depan yang lebih cerah dan lebih baik bagi rakyatnya, sekaligus memastikan keamanan Israel yang absolut dan abadi serta pembebasan semua sandera," sebut Blair.

Kepala Uni Eropa Antonio Costa mendesak semua pihak untuk memanfaatkan momen ini untuk memberikan peluang nyata bagi perdamaian seraya menambahkan bahwa situasi di Gaza tidak dapat ditoleransi.

Pemerintah Italia pimpinan Giorgia Meloni juga menyatakan dukungannya, mendesak semua pihak untuk memanfaatkan kesempatan ini dan menerima rencana tersebut.

Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul menyebut usulan itu menawarkan kesempatan unik untuk mengakhiri perang yang mengerikan di Gaza dan menghadirkan harapan bagi Israel dan Palestina bahwa perang ini akan segera berakhir.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez turut menyambut positif proposal tersebut.

"Kita harus mengakhiri begitu banyak penderitaan," katanya menekankan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya yang mungkin.

Perang Israel di Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 66.000 warga Palestina dan membuat wilayah tersebut nyaris tidak dapat dihuni, dengan sejumlah komisi internasional, termasuk PBB, menilai agresi tersebut sebagai bentuk genosida. (Fer/I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |