Dapat Angin Segar, Industri Hilirisasi Dapat Investasi Rp99 T dari Korsel

6 hours ago 2
Dapat Angin Segar, Industri Hilirisasi Dapat Investasi Rp99 T dari Korsel Ilustrasi: Foto udara suasana salah satu industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah(Antara/Harviyan Perdana Putra)

INDUSTRI hilirisasi nasional mendapat angin segar seiring dengan rencana masuknya investasi senilai US$6 miliar atau sekitar Rp99,79 triliun (asumsi kurs Rp16.631 per dolar AS) dari dua perusahaan besar asal Korea Selatan, Lotte Chemical dan EcoPro. 

Direktur Eksekutif Center for Energy Security Studies (CESS) sekaligus pengamat energi Ali Ahmudi Achyak menilai investasi tersebut menjadi langkah strategis dalam memperkuat rantai nilai industri di dalam negeri, sekaligus mempercepat transformasi Indonesia dari eksportir bahan mentah menjadi produsen produk bernilai tambah tinggi.

"Investasi tersebut sebagai langkah penting dalam mendukung strategi hilirisasi industri yang sedang digenjot pemerintah Indonesia," ungkapnya, Minggu (2/11).

Ali menjelaskan investasi Lotte Chemical akan berfokus pada produksi kimia turunan seperti olefin, propilen, dan polietilen, yang merupakan bahan dasar penting untuk industri plastik, tekstil, dan farmasi. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan baku kimia dasar serta memperkuat basis manufaktur hilir di dalam negeri. 

Secara strategis, investasi ini sejalan dengan upaya hilirisasi sumber daya alam non-mineral. "Ini agar Indonesia tidak hanya mengekspor minyak mentah atau naphta, tetapi juga mampu menghasilkan produk bernilai tambah tinggi," jelasnya.

Sementara itu, EcoPro, salah satu produsen cathode active materials (CAM) terbesar di dunia, akan berinvestasi di sektor baterai kendaraan listrik. Investasi ini diyakini akan melengkapi ekosistem hilirisasi nikel dan logam baterai yang tengah dibangun Indonesia, mulai dari penambangan hingga produksi sel baterai dan kendaraan listrik.

Kehadiran EcoPro, lanjut Ali, akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi bahan baterai global. 

"Sekaligus mempercepat transformasi menuju ekonomi berbasis energi bersih dan berkelanjutan," katanya. 

Ali menambahkan, investasi Lotte Chemical dan EcoPro bukan sekadar suntikan modal asing, melainkan bagian strategis dari upaya transformasi industri nasional. Kehadiran kedua perusahaan ini akan mendukung hilirisasi nasional secara nyata, mulai dari pengolahan bahan kimia dasar hingga produksi komponen teknologi tinggi untuk baterai kendaraan listrik.

"Sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global," pungkasnya.

Terpisah, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menyatakan, pihaknya telah bertemu dengan Lotte Chemical dan EcoPro perihal rencana investasi mereka di Tanah Air. Ini disampaikan di sela gelaran KTT APEC 2025 di Korsel, Jumat (31/10).

Roesan menjelaskan, Lotte Chemical akan menyelesaikan investasi senilai US$4 miliar. Perusahaan itu tengah membangun pabrik   petrokimia terintegrasi di di Cilegon, Banten.

Proyek itu diketahui mangkrak sejak 2016. Adapun proyek ini mencakup pembangunan fasilitas produksi naphta cracker dan berbagai produk turunan seperti polyethylene dan polypropylene, yang merupakan bahan baku utama industri plastik dan kimia.

"Rencananya, pada 6 November ini, Chairman Lotte akan datang ke Indonesia. Selain itu, terdapat diskusi untuk melibatkan Danantara dalam kepemilikan perusahaan produk kimia Lotte," ujar Rosan dalam keterangannya. 

Saat ini, pemerintah sedang mengkaji kemungkinan Danantara mengambil bagian sebesar 35% dalam proyek tersebut.

Sementara itu, EcoPro berencana menanamkan investasi baru senilai US$2 miliar untuk ekspansi di sektor baterai kendaraan listrik (EV Battery). Pertemuan dengan Chairman EcoPro di Seoul juga membahas peluang keterlibatan Danantara dalam proyek tersebut.

"Investasi EcoPro untuk ekspansi yang baru. Saja juga bertemu chairman mereka di Seoul dan itu juga mengajak Danantara masuk ke dalam kepemilikan saham. Saya akan tindaklanjuti, saya akan lihat (peluang ini), karena ini juga investasi di bidang hilirisasi baterai EV," jelas Bos Danantara itu.

Ia menambahkan, pemerintah juga akan menindaklanjuti potensi kerja sama lainnya, yakni perusahaan Korsel bidang manufaktur Posco dengan perusahaan BUMN Krakatau Steel, sebagai bagian dari strategi hilirisasi industri. 

"Nah, Posco juga akan berinvestasi baru. Ini juga kita akan tindaklanjuti untuk potensi kerja sama dengan Krakatau Steel," pungkasnya. (Ins/E-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |