Daniel Levy Mundur, Akhiri 25 Tahun Kepemimpinan di Tottenham Hotspur

4 hours ago 3
Daniel Levy Mundur, Akhiri 25 Tahun Kepemimpinan di Tottenham Hotspur Daniel Levy resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai Chairman Eksekutif Tottenham Hotspur setelah hampir 25 tahun memimpin klub.(Media Sosial X)

DANIEL Levy resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai Chairman Eksekutif Tottenham Hotspur setelah hampir 25 tahun memimpin klub. Spurs mengumumkan Levy “mengundurkan diri”, namun laporan BBC Sport menyebut keputusan tersebut diambil pemilik klub, dengan keyakinan perubahan diperlukan demi kesuksesan di lapangan.

Levy menjabat sejak Maret 2001 dan meninggalkan kursinya setelah membawa Spurs menjuarai Liga Europa musim lalu, trofi pertama klub dalam 17 tahun. Meski dikenal sebagai negosiator ulung dan berhasil menjadikan Tottenham sebagai salah satu klub paling menguntungkan di Liga Inggris, ia kerap menjadi sasaran kritik suporter. Banyak fans menilai 25 tahun kepemimpinannya terlalu sedikit menghasilkan gelar, dengan hanya dua trofi, Piala Liga 2008 dan Liga Europa 2025.

Dalam pernyataan resminya, Levy menyampaikan rasa bangganya. “Kami telah membangun Tottenham menjadi klub besar yang bersaing di level tertinggi, sekaligus membangun komunitas. Saya berterima kasih kepada para pemain, pelatih, staf, dan tentu saja para pendukung yang selalu mendukung perjalanan ini,” ujarnya.

Pembangunan Stadion

Levy juga dikenang sebagai sosok yang memimpin pembangunan stadion baru senilai £1 miliar, Tottenham Hotspur Stadium, yang diresmikan pada 2019, serta membawa tim hingga final Liga Champions 2019. Namun, ia juga menghadapi gelombang protes, termasuk spanduk dan nyanyian “Levy Out” musim lalu, ketika Spurs hanya finis di posisi ke-17 Liga Inggris.

Posisinya kini digantikan oleh Peter Charrington sebagai Chairman Non-Eksekutif, sementara Vinai Venkatesham yang bergabung April lalu menjadi CEO klub. Struktur kepemimpinan Spurs juga dirombak dengan menghapus posisi Chairman Eksekutif demi “memodernisasi manajemen.”

Keluarga Lewis, pemilik Spurs melalui Enic dan Tavistock Group, disebut menjadi aktor utama di balik keputusan ini. Generasi muda keluarga, termasuk Vivienne dan Charlie Lewis, dilaporkan berperan besar mendorong perubahan. Levy sendiri tetap memegang saham di Enic, tetapi tidak lagi terlibat langsung dalam operasional klub.

Perubahan besar ini datang di awal musim Liga Inggris 2025/26, di mana Spurs saat ini menempati posisi keempat klasemen. Bagi sebagian fans, kepergian Levy meninggalkan warisan besar berupa infrastruktur modern, namun juga catatan pahit tentang minimnya prestasi di lapangan. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |