Curah Hujan Tinggi, Pemkot Semarang Siapkan 119 Unit Mesin Pompa Antisipasi Banjir

1 day ago 7
Curah Hujan Tinggi, Pemkot Semarang Siapkan 119 Unit Mesin Pompa Antisipasi Banjir Rumah pompa Kali Tenggang, Kota Semarang menjadi tumpuan mengatasi banjir di kawasan Kaligawe dan Genuk, Kota Semarang.(MI/AKHMAD SAFUAN)

ANTISIPASI banjir sebagai dampak tingginya curah hujan, Pemerintah Kota Semarang menyiapkan 119 unit mesin pompa air berkapasitas besar yang dipasang di sejumlah titik dan portable, meskipun sejumlah unit diantaranya masih ada yang perlu di service.

Pemantauan Media Indonesia Sabtu (13/9) curah hujan yang masih tinggi bahkan meningkat ekstrem sejak sepekan terakhir terus meningkat sejumlah daerah di Jawa Tengah, sehingga bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung kembali melanda sejumlah daerah.

Akibat cuaca ekstrem tersebut, Pemerintah Kota Semarang sempat dikagetkan dengan bencana longsor di Kelurahan Karangsnyar Gunung, Kecamatan Candisari Kamis (11/9) hingga mengakibatkan belasan keluarga diungsikan dan banjir kembali merendam sejumlah kawasan terutama di sekitar daerah aliran sungai (DAS).

"Mengingat curah hujan yang masih tinggi, kita lakukan antisipasi banjir dengan menyiapkan 119 unit mesin pompa yang siap dioperasikan saat banjir mulai terlihat," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang Suwarto.

Seratus lebih mesin pompa air baik permanen maupun portable dengan kapasitas besar, ungkap Suwarto, diharapkan dapat beroperasi secara maksimal saat terjadi hujan lebat dan ada gejala banjir seperti meningkatnya volume sejumlah sungai atau muncul genangan di sejumlah kawasan rawan banjir.

Meskipun kondisi mesin pompa di bawah kewenangan Pemkot Semarang saat ini cukup fit, menurut Suwarto, namun mesin pompa untuk Kali Semarang perlu servis dan saat ini baru proses lelang untuk pekerjaan service tersebut. "Kapasitas pekerjaan besar, jadi enggak bisa langsung penunjukan," tambahnya.

Selain itu mesin pompa lainnya, lanjut Suwarto, masih dalam tahap peningkatan kpasitas seperti Pompa Waru menjadi bagian dari program Balai Wilayah Sungai (BWS) saat ini dibongkar dan menunggu proses  pemasangan penambahan kapasitas, sehingga diharapkan segera dapat berfungsi secara optimal.

Cuaca Buruk 

Sementara itu Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan cuaca buruk yakni curah hujan tinggi bahkan meningkat ekstrem masih berpotensi di Jawa Tengah hingga Sabtu(13/9) m, sehingga diminta warga untuk tetap bersiaga menghadapi bencana hidrometeorologi.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Farita Rachmawati mengatakan hujan ringan-sedang kembali berpeluang mengguyur sebagian besar daerah di Jawa Tengah terutama pada siang, sore hingga awal malam, bahkan di sejumlah daerah di Pesisir Selatan Jawa Tengah berpotensi terjadi peningkatan kecepatan angin.

"Waspadai bencana hidrometeorologi akibat cuaca buruk dan angin kencang yang masih berlangsung di Jawa Tengah tersebut," ujar Farita Rachmawati Sabtu (13/9).

Daerah di Jawa Tengah berpeluang diguyur hujan ringan-sedang, demikian Farita Rachmawati, yakni Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Ungaran, Temanggung, Kendal, Batang, Kajen, Pemalang, Slawi, Brebes, Magelang, Salatiga, Pekalongan, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa.

Angin bertiup dari arah timur ke selatan dengan kecepatan 10-30 kilometer per jam, ungkap Farita Rachmawati, suhu udara berkisar 18-33 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 50-95 persen, ketinggian gelombang di perairan utara 0,1-1,25 meter serta di perairan selatan Jawa Tengah 1,25-2,5 meter. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |