CEO Plan International Reena Ghelani berbicara dalam jumpa media di Jakarta, Senin (7/10).(Dok Istimewa)
Chief Executive Officer (CEO) Plan International Reena Ghelani menyoroti secara khusus kultur kedermawanan warga Indonesia. Perempuan dengan 25 tahun pengalaman di bidang kemanusiaan dan sempat bekerja untuk PBB itu mengungkapkan hal itu dalam jumpa media di Jakarta, Senin (7/10).
"Tingkat kedermawanan di Indonesia sangat tinggi dalam konteks global," kata Ghelani.
Salah satu program yang dijalankan Plan Indonesia adalah penggalangan donasi yang bekerja sama dengan lembaga donasi berbasis digital. Dalam situsnya, Plan Indonesia menyebutkan berbagai program dan kegiatan yang dilakukan telah memberi manfaat pada partisipan program langsung dan tak langsung yang mencapai 21 juta orang, dan 3 juta orang di antaranya adalah anak dan kaum muda perempuan. Jumlah pendonor yang dihimpun mencapai 132.000 orang. Khusus bagi anak, program Plan Indonesia telah memberikan manfaat pada 36.000 orang anak dampingan di 40 wilayah kerja serta 994 desa.
Sebelumnya, Charities Aid Foundation (CAF) merilis World Giving Report (WGR) 2025 menempatkan Nigeria sebagai negara paling dermawan di dunia dengan rata-rata donasi 2,83% dari pendapatan per kapita. Pada indeks itu, Indonesia turun dari peringkat pertama ke posisi 21 dari 101 negara yang disurvei.
Meski demikian, Indonesia memiliki profil kedermawanan kuat dengan rata-rata donasi 1,55% dari pendapatan, melebihi rata-rata global sebesar 1,04%. Angka ini juga mengungguli negara-negara tetangga di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.
DI negeri ini, donasi di Indonesia disalurkan langsung kepada individu, lembaga amal, dan organisasi keagamaan, satu individu cenderung menyumbang untuk 3–4 orang atau lembaga. Mereka memprioritaskan berdonasi untuk pengentasan kemiskinan, perlindungan anak dan remaja, serta bantuan kemanusiaan.
Penurunan peringkat Indonesia diduga dipicu penggunaan metodologi yang mengukur proporsi nilai donasi dengan pendapatan dan keragaman jalur pemberian. Sebelumnya, indeks hanya mengandalkan frekuensi. (X-8)


















































