
CAMBRIDGE International Education menilai SIS Group of Schools mampu menjaga mutu pendidikan internasional sambil menekan biaya sekolah. Penilaian itu diberikan setelah tim Cambridge melakukan tinjauan langsung ke sekolah-sekolah SIS di Indonesia.
Tinjauan dipimpin Ben Schmidt, Director of International Network Cambridge, dengan kunjungan ke dua lokasi, SIS South Jakarta, yang mewakili konteks sekolah di perkotaan besar, dan SIS Palembang, yang melayani komunitas regional di Sumatra. Tim tidak hanya menilai kurikulum, tetapi juga berbicara dengan pimpinan sekolah, guru, orang tua, serta murid.
“Model SIS menunjukkan pendidikan internasional dapat dijalankan lebih terjangkau tanpa mengurangi kualitas,” kata Senior Country Manager Cambridge untuk Indonesia, Dian, Senin (8/9).
Adapun, kata dia, Cambridge menyoroti empat temuan utama dari kunjungan tersebut. Pertama, penggunaan kurikulum Cambridge yang konsisten dari tingkat dasar (Cambridge Primary) hingga IGCSE di seluruh kampus SIS.
Kedua, efisiensi operasional yang dinilai mampu menekan biaya tanpa mengurangi kualitas hasil belajar. Ketiga, investasi pada pelatihan guru melalui program resmi Cambridge yang disebut berdampak langsung pada proses belajar mengajar. Keempat, model akses pendidikan yang memungkinkan standar internasional dijalankan di berbagai kota, termasuk di daerah yang sedang berkembang.
Sementara itu, pendiri dan ketua SIS Group of Schools, Jaspal Sidhu, mengatakan bahwa pihaknya ingin hasil tinjauan Cambridge dibagikan lebih luas agar bisa menjadi acuan sekolah lain.
“Kami ingin lebih banyak sekolah di dunia yang bisa meniru perjalanan ini, bahwa standar internasional tetap bisa dicapai dengan biaya yang lebih rendah,” ujarnya.
SIS sebelumnya telah mendapat pengakuan global atas inovasinya di bidang pendidikan. Pada 2019, lembaga ini memperoleh penghargaan dari World Bank (IFC) dan Financial Times atas model pembiayaan sekolah yang dinilai inovatif.
Menurut Cambridge, inisiatif seperti yang dijalankan SIS relevan dengan tantangan pendidikan global saat ini, yaitu bagaimana menjaga mutu kelas dunia sekaligus membuka akses lebih luas bagi siswa dari berbagai latar belakang ekonomi. (Z-10)