
MENTERI Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Muhaimin Iskandar, menyampaikan apresiasi atas peresmian rumah pemulasaran jenazah di Rumah Sakit Tasik Medika Citratama (TMC) Kota Tasikmalaya. Rencana ini akhirnya dapat diwujudkan setelah bertahun-tahun menghadapi berbagai bentuk penolakan.
Peresmian tersebut, menjadi simbol nyata toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman di tengah masyarakat.
“Ini adalah langkah maju menunjukkan semangat saling menghargai, rumah pemulasaran ini bukan hanya fasilitas layanan, tetapi juga wujud komitmen kita bersama dalam menjamin hak masyarakat secara adil tanpa membedakan keyakinan,” kata Cak Imin dalam keterangan tertulis, Senin (14/7/2025).
Ia mengatakan, tugas Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat salah satunya memastikan semua elemen masyarakat merasa terlindungi, diberdayakan dan memperoleh akses pelayanan setara. Namun, upaya ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk memperkuat kerukunan antarumat, memberdayakan komunitas lokal dan mendorong partisipasi semua pihak dalam menciptakan harmoni sosial.
"Kami menyampaikan apresiasi kepada jajaran kepolisian yang bukan hanya menjalankan tugas menjaga keamanan, tetapi juga berhasil memediasi dan merajut kesepahaman di tengah berbagai perbedaan pandangan sehingga berhasil membangun harmoni dan memediasi berbagai pihak dengan sangat baik. Peran kepolisian dalam proses ini sungguh patut kita hargai bersama," ujarnya.
Menurutnya, sebagai Inisiator Badan Persaudaraan Antariman (Berani) menyampaikan penghargaan kepada para alim ulama, tokoh lintas agama, seluruh elemen masyarakat telah menunjukkan sikap terbuka dan semangat persaudaraan dalam mendukung peresmian rumah pemulasaran tersebut.
“Saya juga ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para tokoh agama, alim ulama, tokoh lintas agama, serta pemuda yang telah berkontribusi menciptakan suasana damai, terbuka, dan penuh pengertian hingga rumah pemulasaran dapat berdiri,” katanya.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh Faruk Rozi mengatakan, komitmen yang dilakukan kepolisian untuk mendukung upaya menciptakan harmoni sosial dan menegaskan pentingnya toleransi di tengah keberagaman masyarakat. Namun, Kepolisian memiliki tanggung jawab moral memastikan perbedaan tidak menjadi sumber konflik, tapi menjadi kekuatan bersama dalam menciptakan kedamaian.
“Kami dari Polres Tasikmalaya Kota berupaya memediasi berbagai pandangan yang muncul di masyarakat hingga proses peresmian rumah pemulasaraan ini bisa berjalan lancar. Ini bukan hanya soal izin, tetapi soal membangun kesepahaman dan saling menghargai. Polri hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan secara fisik, tapi juga membantu masyarakat membangun harmoni dan toleransi. Kehadiran rumah pemulasaraan ini adalah salah satu contoh bagaimana kita bisa bekerja sama untuk kepentingan kemanusiaan,” jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Solidaritas Jaringan Antarumat Beragama (Sajajar), Usama Ahmad Rizal, menyambut baik peresmian TMC Eternal Home yang dinilai menjadi titik balik penting dalam penguatan nilai-nilai kebersamaan. Namun, momentum ini harus menjadi pengingat bahwa toleransi tidak cukup hanya diucapkan, tetapi diwujudkan dalam kebijakan, tindakan dan pelayanan nyata.
“Kami memandang rumah pemulasaraan ini bukan hanya fasilitas layanan, tetapi simbol keberanian melawan prasangka dan diskriminasi dan menunjukkan perbedaan keyakinan tidak boleh menjadi penghalang untuk saling membantu dan menghormati. Kami mengapresiasi semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, pihak kepolisian, hingga tokoh agama, telah bekerja sama mewujudkan fasilitas ini," pungkasnya.(H-1)