Ilustrasi(Antara)
Cadangan emas PT Merdeka Gold Resources melonjak signifikan sebesar 150% berdasarkan hasil studi teknis terbaru. Peningkatan ini memperkuat fundamental operasional perseroan di tengah perubahan besar dalam struktur kepemilikan saham pasca-Penawaran Umum Perdana (IPO).
Presiden Direktur Merdeka Gold Resources, Boyke Abidin, menjelaskan bahwa cadangan bijih emas (ore reserve) di tambang emas Pani kini mencapai 4,8 juta ons, naik dari posisi sebelumnya 1,9 juta ons, dengan sumber daya mineral (mineral resource) melebihi 7 juta ons.
“Angka ini menunjukkan kenaikan sekitar 150% dari cadangan sebelumnya dan menegaskan potensi jangka panjang proyek tambang Pani,” ujar Boyke dalam keterangan tertulis.
Perusahaan dengan kode emiten EMAS itu juga mengumumkan telah memulai aktivitas penambangan perdana (first mining) pada 1 Oktober 2025, dengan target produksi emas pertama (first gold production) pada kuartal I 2026 (1Q26). Produksi puncak (peak production) diperkirakan mencapai 500 ribu ons emas per tahun pada 2032.
Free Float Saham Melonjak Pasca-IPO
Di sisi lain, struktur kepemilikan saham EMAS juga mengalami perubahan besar pasca-IPO. Berdasarkan laporan pemegang saham per 30 September 2025, porsi kepemilikan publik (free float) meningkat tajam menjadi 4,85 miliar lembar saham atau 29,9% dari total saham beredar, naik hampir tiga kali lipat dari posisi awal saat IPO pada 23 September 2025 yang hanya 10% atau 1,61 miliar lembar saham.
Kenaikan ini terjadi seiring dengan divestasi saham oleh investor strategis Garibaldi Thohir, yang tidak lagi tercantum sebagai pemegang saham di atas 5%. Berdasarkan Prospektus IPO, Boy Thohir sebelumnya memiliki 905 juta lembar saham atau sekitar 6,21%.
Peningkatan free float ini dipandang sebagai sentimen positif karena membuka peluang bagi EMAS untuk memperoleh bobot lebih besar dalam indeks global seperti MSCI (Morgan Stanley Capital International) yang menggunakan metode free float adjusted market capitalization. Langkah ini juga diharapkan memperluas basis investor asing, meningkatkan likuiditas saham, dan menarik minat investor institusional.
Dengan fundamental tambang yang menguat dan struktur kepemilikan yang lebih terbuka, EMAS kini memasuki fase pertumbuhan strategis baru di bawah koordinasi Grup Merdeka. Kombinasi antara kenaikan cadangan emas dan peningkatan free float di pasar modal diyakini akan memperkuat posisi perusahaan sebagai salah satu pemain utama di industri emas nasional dan regional. (E-3)


















































