
Bupati Tegal, Jawa Tengah, Ischak Maulana Rohman, menyerahkan secara simbolis SK tentang penerimaan beasiswa Program Satu Desa Satu Sarjana atau SADESA Kepada 287 mahasiswa dari 18 Kecamatan di Kabupaten Tegal.
Program SADESA merupakan program yang memberikan bantuan biaya pendidikan kepada mahasiswa baru dari keluarga kurang mampu. Program tersebut lahir dari semangat dan investasi jangka panjang pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
”Kita ingin memastikan bahwa di setiap desa di Kabupaten Tegal akan lahir minimal satu sarjana yang dapat menjadi penggerak, motivator, sekaligus teladan bagi kemajuan desa,” ujar Ischak di Pendopo Amangkurat, Pemerintah Kabupaten (Pemka) Tegal, Rabu 10/9).
Penyerahan SK Penetapan Penerima Beasiswa SaDeSa bekerjasama dengan 4 (empat) Universitas di Kabupaten Tegal yakni Universitas Bhamada Slawi, STIKIP NU, IBN (Institut Bakti Negara) Slawi, Muhamadiyah University.
”Kita sudah berkomitmen bersama dengan 4 perguruan ini bahwa gratis, tidak ada pungutan apapun kepada penerima beasiswa sampai lulus, termasuk jas almamater, hingga wisuda karena kita menggunakan sistem uang kuliah tunggal (UKT),” terang Ischak.
Ischak juga menjelaskan antusiasme pendaftar program SaDeSa sangat banyak. Total pendaftar 397 orang dan yang lolos serta diterima 287 orang. Hingga pihaknya berencana akan membuka kembali di tahun depan.
“Awalnya kita akan membuka 2 tahun sekali tapi melihat animo pendaftar yang cukup banyak, Pemkab Tegal merencanakan akan membuka program beasiswa satu tahun sekali. Jadi kita dalam 5 tahun ini bisa mencetak 5 angkatan,” jelas Ischak.
Ia berpesan kepada penerima beasiswa untuk menggunakan kesempatan belajar ini dengan baik karena beasiswa yang digunakan adalah uang pajak rakyat.
Salah satu penerima beasiswa, Alaika Izzatul Ilmi, mengaku sangat senang mendapatkan beasiswa pendidikan tersebut. ”Sangat senang dan bangga, karena mendapat kesempatan menempuh pendidikan dengan usaha. Pasti tanpa ngerepotin orang tua dan tidak menuruti ego untuk mendaftar paket reguler di universitas negri yang biayanya sangat besar," ujar Alaika. (E-2)