
UPAYA mengurangi dampak banjir terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Bandung. Salah satunya melakukan pengerukan Sungai Cidawolong, Desa Biru, Kecamatan Majalaya.
Bupati Bandung Dadang Supriatna memimpin langsung aksi itu pada Senin (12/5).
Pengerukan Sungai Cidawolong itu merupakan salah satu upaya untuk menormalisasi Sungai Cidawolong guna menanggulangi banjir yang kerap menerjang kawasan industri Jalan Laswi Majalaya akibat luapan sungai.
Bupati Dadang Supriatna mengatakan program pengerukan Sungai Cidawolong itu dapat terealisasi berkat kerja sama pentahelix antara Pemkab Bandung, dunia usaha, akademisi, media dan masyarakat Majalaya.
"Alhamdulillah kita saat ini bisa memulai pengerukan sungai sebagai upaya normalisasi Sungai Cidawolong. Ini sesuai janji," ungkapnya.
Beberapa alat berat jenis backhoe dikerahkan untuk mengeruk Sungai Cidawolong yang selama ini menjadi 'biang kerok' banjir yang kerap melumpuhkan jalur Majalaya-Ciparay.
Masyarakat Majalaya menyambut baik aksi itu. Mereka optimistis aksi pengerukan sungai bersama bupati dan sekitar 200 perusahaan di Majalaya akan sukses besar mengatasi banjir Majalaya.
Bupati Dadang menargetkan sepanjang 1 kilometer Sungai Cidawolong akan dikeruk untuk mengatasi sedimentasi yang menyebabkan pendangkalan.
Di lokasi, bupati yang akrab disapa Kang DS itu berjalan kaki menelusuri aliran Sungai Cidawolong hingga beberapa kilometer. Dia melihat langsung kondisi sungai penyebab banjir Majalaya tersebut.
Seusai menelusuri Sungai Cidawolong, Kang DS yang ditemani Kepala Dinas PUTR Zeis Zultaqawa, Camat Majalaya dan perwakilan perusahaan kemudian menelusuri muara Sungai Cipadaulun, yang juga akan menjadi sasaran normalisasi berikutnya.
"Insya Allah kita akan melakukan pengerukan sejauah 1 kilometer. Mohon do'anya kepada seluruh warga Kabupaten Bandung, terutama warga Majalaya. Semoga lancar dalam pelaksanannya, dan ke depan tidak banjir lagi," tuturnya.
Tanggung jawab BBWS
Kang DS menjelaskan sebenarnya pengerukan sungai ini menjadi kewenangan BBWS Citarum. Namun meski banjir sudah terjadi bertahun-tahun, BBWS tak juga turun tangan.
"Kita akan lihat ke depan. Kalau tidak ditangani BBWS, kita akan melanjutkan pengerukan ini melalui program pentahelix. Kami mohon do'a restu dari semua," jelasnya.
Dia juga meminta agar masyarakat tidak lagi membuang sampah ke sungai.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (Apksari) itu memberikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat dan pemilik lahan yang telah menghibahkan tanahnya di sepanjang sungai.
Pada program ini, Kang DS berhasil mengetuk kesadaran sekitar 200 perusahaan di Majalaya untuk mengambil peran. Pasalnya, banjir Majalaya tidak hanya dirasakan masyarakat, namun ratusan perusahaan pun terkena dampaknya.
"Lewat kolaborasi pentahelix, saya mendorong keterlibatan pengusaha, akademisi, media, masyarakat, dan tentunya pemerintah sebagai penggerak utama. Sebab, persoalan banjir ini bukan urusan pemerintah saja. Ini tanggung jawab kita bersama. Kita bisa buktikan itu sekarang," tegas Bupati Bandung.