Antisipasi Aksi Peziarah Ilegal, Ibadah Haji 2025 Super Ketat

3 hours ago 1
Antisipasi Aksi Peziarah Ilegal, Ibadah Haji 2025 Super Ketat Jamaah calon haji Indonesia berdoa saat melakukan Sai sebagai rangkaian umrah wajib di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (10/5/2025).(ANTARA/ANDIKA WAHYU)

SUASANA Tanah Suci Mekkah dan Madinah tahun ini cukup berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Antusiasme umat Islam untuk beribadah haji tahun ini dihantui rasa was-was. Pasalnya pemerintah Arab Saudi memberlakukan sistem super ketat dalam penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 H / 2025 M. 

Sejak Arab Saudi resmi menutup layanan penerbitan visa umrah pada 13 April 2025 berbagai razia digalakkan. Abdul Syarif, mukimin (warga bermukim di Mekkah) asal Indonesia menceritakan perihal ketatnya masuk Tanah Suci Mekkah. Menurut Syarif, situasi Mekkah sejak 28 April lebih mencekam dari pada situasi covid-19.

“Situasinya lebih mencekam dibanding saat terjadi Covid-19. Jalanan sepi, orang-orang pada takut keluar rumah,” ujar Syarif saat berbincang khusus melalui saluran telepon WA pada Selasa, 13 Mei 2025. 

Pria yang bekerja sebagai sopir ini menceritakan perihal maraknya razia di sejumlah jalan di kawasan Mekkah. Bahkan kata dia, aparat gabungan Pemintah Arab Saudi, mulai dari polisi, petugas Imigrasi dan Askar serta aparat lainnya diterjunkan untuk menyisir warga yang tak punya tasyreh/iqomah (surat izin tinggal) di Mekkah. 

“Polisi merazia/sweeping ke hotel-hotel. Razia menyasar warga dengan visa ziarah atau visa haji ilegal,” kata dia. 

Warga dan Petugas Alami Razia

Parahnya lagi kata Syarif, meski warga non Arab Saudi yang memiliki izin tinggal tapi tak memiliki izin masuk Tanah Suci Mekkah ikut diangkut dan dipindah ke Kota Jeddah. 

“Warga yang punya izin iqomah tapi tak punya izin masuk (Dhulul Mekkkah) mereka diangkut ke Jeddah. Kasus seperti ini memang tidak banyak karena apes terkena razia,” cerita pria kelahiran Sampang, Jawa Timur ini. 

Razia super ketat ini juga dialami para PPIH Arab Saudi yang mendarat di Jeddah sejak Minggu, 11 Mei kemarin. Saat petugas haji Indonesia bergerak dari Jeddah menuju Mekkah, rombongan harus masuk dulu ke kawasan terminal Syumaisi sebagai check point jemaah masuk ke Mekkah.

Check point ini dilakukan di tengah-tengah jalan. Tak hanya rombongan bus, mobil-mobil pribadi pun tak luput dari pemeriksaan polisi Arab Saudi. Mulai dari pemeriksaan visa haji, paspor, bahkan izin masuk Kota Mekkah bagi semua warga tak terkecuali warga Arab Saudi non pribumi Mekkah. 

Bagi rombongan bus yang memuat jemaah haji yang memenuhi syarat langsung diarahkan ke terminal Syumaisi untuk menerima air zamzam dari petugas. Sementara bagi warga yang mengendarai kendaraan pribadi yang lolos syarat langsung diperkenankan melanjutkan perjalanan. Sementara warga yang tak memenuhi syarat langsung diinterogasi dan diarahkan untuk berputar balik. 

Tak sedikit warga yang juga diamankan karena menggunakan visa ziarah atau visa umrah. 

Kartu Nusuk Syarat Masuk Mekkah

Masuk Masjidil Haram Mekkah, satu persatu umat Islam antre melewati polisi atau Asykar. Baik yang menggunakan kain ihram atau baju biasa semua harus menunjukkan Kartu Nusuk atau Paspor Visa Haji. 

Bagi mereka yang tak mampu menunjukkan kartu Nusuk atau visa haji harus gigit jari untuk masuk Masjidil Haram. Pantauan di lokasi, tak sedikit umat Islam yang harus mengurungkan niatnya bisa melakukan tawaf atau salat berjamaah di Masjidil Haram. 

“Ini yang juga dialami jemaah Indonesia yang belum mendapat kartu Nusuk dari Syarikah. Mereka takut pergi ke Ka’bah karena pemeriksaan yang super ketat itu,” cerita Ketua PPIH Arab Saudi 2025 Muchlis M Hanafi saat menjelaskan mengenai perubahan sistem layanan haji dari Mashariq ke sistem Syarikah, Minggu, 11 Mei 2025 di Kantor Daerah Kerja (Daker) Mekkah. 

Kartu Identitas Pengganti Nusuk

Namun, kata Muchlis, pihak Syarikah sudah bersedia memberi kartu identitas pendukung bagi calon jemaah haji Indonesia yang belum menerima kartu Nusuk. Kartu pendukung itu sebagai kartu sementara untuk masuk Masjidil Haram. 

Pemeriksaan super ketat ini juga dilakukan aparat gabungan Arab Saudi setelah jemaah melakukan Tawaf atau salat berjemaah di Masjidil Haram. 

“Pengecekan surat-surat kelengkapan jemaah haji juga dilakukan di berbagai jalan besar di sekitar Masjidil Haram,” ujar Syarif yang juga kebetulan menjadi sopir PPIH Arab Saudi 2025. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |