
HARGA beras di Pasar Segamas Purbalingga, Jawa Tengah terpantau stabil bahkan cenderung turun dalam beberapa pekan terakhir. Salah satu faktornya adalah digelontorkannya beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Hasil pemantauan yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Purbalingga bersama Perum Bulog, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, dan Bagian Perekonomian Setda Purbalingga menunjukkan bahwa harga beras setara medium masih berada di kisaran Rp12.500–Rp13.500 per kilogram.
Sementara itu, beras SPHP yang disalurkan Bulog banyak tersedia di pedagang dengan harga Rp11.600–Rp12.000 per kilogram. Harga ini sesuai ketentuan pemerintah, yakni di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp12.500 per kilogram.
“Beras SPHP memberikan efek cukup signifikan dalam menjaga stabilitas harga di pasaran. Hingga awal September ini, Bulog telah menyalurkan sebanyak 707 ton beras SPHP ke wilayah Purbalingga,” kata Pemimpin Cabang Bulog Banyumas, Prawoko Setyo Aji, Jumat (12/9).
Prawoko menambahkan, penyaluran beras dilakukan tidak hanya melalui pedagang pasar, tetapi juga melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang rutin digelar Pemkab Purbalingga bekerja sama dengan Bulog. Selain itu, distribusi juga dibantu TNI-Polri hingga ke tingkat kecamatan melalui Polsek dan Koramil agar lebih mudah diakses masyarakat.
“Tujuan utama penyaluran ini adalah memastikan masyarakat mendapatkan beras berkualitas dengan harga terjangkau. Kami juga mengingatkan pedagang agar menjual sesuai aturan, yakni maksimal Rp12.500 per kilogram, tidak boleh membuka kemasan, dan setiap konsumen hanya diperbolehkan membeli dua kantong 5 kilogram,” jelasnya.
Selain beras, pemantauan harga juga menunjukkan adanya kenaikan pada komoditas daging ayam, dari sebelumnya Rp32.000–Rp35.000 per kilogram menjadi Rp40.000. Kenaikan ini diperkirakan dipicu oleh meningkatnya permintaan akibat program bantuan sosial. Adapun harga cabai merah keriting terpantau stabil di kisaran Rp38.000 per kilogram.
Sementara Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Purbalingga Wahyu Jumartono mengatakan berdasarkan hasil monitoring gabungan antara Dinas Perdagangan, DKPP, serta Bagian Perekonomian, ditemukan perbedaan harga penjualan beras SPHP di tingkat pedagang.
"Ada yang menjual Rp58.000 per kemasan 5 kilogram, ada pula yang mematok Rp60.000, dan sebagian pedagang menjual hingga Rp62.500. Ini menjadi perhatian serius karena menunjukkan perbedaan harga di lapangan,"katanya.
Ia mengatakan, langkah pemantauan rutin ini penting sebagai tindak lanjut dari laporan Indeks Perkembangan Harga (IPH) yang dirilis Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Dengan demikian, pemerintah daerah dapat segera menyiapkan intervensi kebijakan agar harga tetap terkendali dan sesuai ketentuan. (H-2)