Diskusi buku Untold Story: Bawa Mereka Pulang(MI/Fathurrozak)
PENULIS Fenty Effendy baru saja merilis buku terbarunya berjudul Untold Story: Bawa Mereka Pulang, yang mengurai kisah yang belum terungkap tentang pembebasan sandera yang dilakukan oleh masyarakat sipil. Buku ini menelusuri detail di balik pembebasan saat terjadi peristiwa sandera oleh kelompok separatis Mindanao, Filipina.
Pada medio 2016, terjadi penyanderaan sekitar 10 warga Indonesia dalam pelayaran oleh kelompok separatis Mindanao, Filipina. Mereka berada di bawah sandera selama kurang lebih 36 hari. Mindanao sendiri, merupakan kawasan konflik di Filipina, yang ingin memisahkan diri dari pemerintahan Filipina.
“Ini adalah buku tentang bagaimana proses penyelamatan sandera, cerita di baliknya yang tidak pernah terungkap,” kata penulis buku Untold Story: Bawa Mereka Pulang Fenty Effendy saat berbicara dalam gelar wicara di JICC, Senayan, Rabu, (24/9).
Namun, dalam penyanderaan itu, tak hanya warga Indonesia. Melainkan setidaknya dalam catatan Fenty ada sekitar 28 sandera dari berbagai negara pada 2016. Operasi penyelamatan sandera Indonesia yang disebut operasi senyap dilakukan oleh para warga sipil.
Operasi tersebut di antaranya dilakukan oleh Yayasan Sukma, yang bergerak di bidang pendidikan. Juga, dalam operasi tersebut ada keterlibatan Tim Kemanusiaan Surya Paloh, Ketua Umum NasDem.
Dalam menulis buku ini, Fenty melakukan proses riset dengan pilar utama mendengarkan cerita dari para pihak yang terlibat dalam penyelamatan. Salah satu pertanyaan pentingnya adalah ‘apa buktinya?’
“Itu penting di tengah berita banyak mengutip hanya pernyataan. Saya bertanya apa buktinya? Kalau tidak bisa saya beritakan atau tayangkan, boleh tidak melihat video atau foto atau suara. Jadi dengan itu saya melakukan riset. Jadi terus terang sekitar 12 narasumber, ceritanya baru pertama saya dengar, saya bilang wow, ini harus saya tuliskan jadi catatan buat bangsa ini,” kata Fenty.
Selain itu, dalam proses penulisan, penting untuk memilih narasumber. Dalam memilih, ia mengkategorikan sebagai narasumber A1, yang diartikan sebagai orang yang melihat dan mendengar secara langsung, atau sebagai pelaku langsung dari sebuah peristiwa.
Menurut Fenty, bisa dikatakan ini adalah pertama kalinya kelompok sipil melakukan penyelamatan sandera. Sebab, pada sejarahnya penyelamatan sandera warga Indonesia dilakukan oleh tim militer.
“Yang menarik adalah ketika melakukan riset, bagaimana negosiasi dilakukan dan dipimpin oleh dua orang negosiator sipil, yang sebelumnya tidak terdengar dan dikenal,” lanjut Fenty. (M-3)
MI/Fathurrozak


















































