Buat Dobrakan, Synchronize Fest 2025 juga Hadirkan Pameran Seni

3 hours ago 4
Buat Dobrakan, Synchronize Fest 2025 juga Hadirkan Pameran Seni Konferensi pers Synchronize Fest 2025 di Live House Kemang, Jakarta Selatan, Rabu, (10/9).(MI/ Fathurrozak)

SYNCHRONIZE Fest 2025 akan menjadi helatan ke-10  festival musik tahunan tersebut. Tahun ini, sekaligus menandai 25 tahun Demajors, yang menjadi induk dari Synchronize.

Untuk merayakan 25 tahun Demajors, Synchronize Fest, yang pertama digelar 2015, juga mengajak kolaborator yang berusia sama, Ruangrupa (Ruru) organisasi seni rupa kontemporer yang berbasis di Jakarta. Dalam perayaan tersebut, helatan Synchronize Fest yang akan berlangsung pada 3—5 Oktober di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, juga akan menghadirkan pameran seni rupa dari para kolektif seniman jejaring Ruangrupa.

“Edisi ke-10 Synchronize Fest, serta 25 tahun Demajors dan Ruangrupa, kami akan mengekspansi area festival hingga ke hall D2 (JIEXPO). Di area itu akan diisi oleh karya pameran kontemporer dari Ruang Rupa,” ujar Director of Communication Synchronize Fest Aldila Karina saat konferensi pers di Live House Kemang, Jakarta Selatan, Rabu, (10/9).

Dalam agenda tersebut, Ruru akan menyajikan gagasan bertema ruru25: Poros Lumbung. Mereka akan mengajak sekitar 12–15 kolektif seniman dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, Ruru juga akan membawa karya yang direka ulang, yang pernah ditampilkan di luar negeri dan belum pernah ditampilkan di Indonesia.

Seniman dan pendiri Ruangrupa Ade Darmawan menuturkan, Ruangrupa awalnya dihadirkan sebagai tawaran bagi para seniman muda yang merasa kurang memiliki ruang.

“Awalnya kami tidak memiliki ruang, sporadis saja. Akhirnya bisa mengontrak satu tempat di Pasar Minggu. Bagaimana kami menciptakan ruang seniman muda yang tidak bisa masuk ke ruang-ruang yang lebih mapan untuk bisa bereksperimen. Awalnya kecil sekali, sama seperti Demajors, audiensnya dari teman-teman sendiri, pelan-pelan membesar,” kata Ade.

Tema Poros Lumbung sendiri diajukan sebagai cara kolektif seni dan organisasi tersebut bekerja, menaruh segala sumber daya. Baik dari materi, manusia, dan ilmu pengetahuan.

Sementara itu, Synchronize Fest 2025 yang mengusung tema Saling Silang, ini menjadi perayaan bagi jejaring kolektif yang turut mengiringi perjalanan membesarnya ekosistem Demajors.

“Kami sadar kolektif ini yang membuat Synchronize bergerak. Kami terus belajar, kolektif ini untuk 10 tahun ke depan. kami juga ngomong dengan Mas Ade dan semuanya, regenerasi adalah kuncinya,” tambah Direktur Festival Synchronize Fest David Karto. (M-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |