BRIN Andalkan Bioinformatika, Terapi Kanker Kini Lebih Presisi

2 hours ago 1
BRIN Andalkan Bioinformatika, Terapi Kanker Kini Lebih Presisi Bioinformatika dalam terapi kanker.(Freepik)

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuka jalan baru dalam riset precision oncology lewat pendekatan computational systems biology dan omics.

Kepala Pusat Riset Komputasi BRIN, Rifki Sadikin, menegaskan bioinformatika kini menjadi kunci personalisasi terapi kanker. Dengan integrasi data genomik, transkriptomik, proteomik, hingga klinis, pendekatan ini memetakan mekanisme molekuler kanker lebih detail.

“Dalam era pengobatan presisi, bioinformatika memungkinkan identifikasi mutasi dan jalur spesifik tiap pasien, sehingga terapi dapat diarahkan lebih tepat, misalnya targeted inhibitor atau imunoterapi berbasis profil genomik,” ujar Rifki dalam seminar Multiomics in Precision Oncology di FK-KMK UGM, Yogyakarta.

Teknologi next-generation sequencing (NGS), komputasi berperforma tinggi (HPC), dan machine learning jadi fondasi untuk menemukan biomarker, memprediksi respons terapi, dan mengurangi efek samping.

Rifki menekankan, pengembangan ini harus ditopang investasi pada infrastruktur, pelatihan, serta kolaborasi lintas disiplin.

Seminar yang digelar 30 Agustus lalu juga menandai lahirnya Pusat Kolaborasi Riset Precision Oncology based Omics (PKR Promics), hasil sinergi BRIN dengan FK-KMK UGM, Fakultas Kedokteran UI, dan RS Dharmais.

Langkah ini diharapkan menjadi lompatan besar bagi penguatan teknologi kesehatan dan pengobatan kanker presisi di Indonesia.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |