Brawijaya Hospital Group resmi memperluas jaringan rumah sakitnya dengan membuka Brawijaya Hospital Taman Mini, fasilitas keenam dalam grup yang berlokasi strategis di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.(Dok. Brawijaya Hospital Group)
BRAWIJAYA Hospital Group resmi memperluas jaringan rumah sakitnya dengan membuka Brawijaya Hospital Taman Mini, fasilitas keenam dalam grup yang berlokasi strategis di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Ekspansi ini mempertegas komitmen Brawijaya Hospital dalam mengembangkan layanan kesehatan berkualitas tinggi di wilayah dengan pertumbuhan populasi dan mobilitas tinggi.
Peresmian Brawijaya Hospital Taman Mini dilakukan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, disaksikan oleh Wakil Wali Kota Jakarta Timur Kusmanto, S.Sos., M.Si, serta Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Rivan Achmad Purwantono. Kehadiran tokoh-tokoh penting di sektor publik dan infrastruktur ini mencerminkan besarnya perhatian terhadap penguatan ekosistem layanan kesehatan di Ibu Kota.
Menurut Devin Wirawan, Presiden Direktur Brawijaya Hospital Group, kehadiran rumah sakit baru ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memperluas akses layanan kesehatan modern di kawasan perkotaan padat.
"Kami tidak hanya membangun gedung, tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. Lokasi Taman Mini dipilih karena memiliki akses strategis dari berbagai arah, termasuk tol Jagorawi, LRT, dan Bandara Halim Perdanakusuma," ujar Devin.
Infrastruktur dan Teknologi Medis
Brawijaya Hospital Taman Mini berdiri sebagai fasilitas kesehatan modern dengan 100 tempat tidur rawat inap, IGD 24 jam, serta kamar operasi berstandar internasional. Rumah sakit ini juga dilengkapi Unit Perawatan Intensif (ICU), radiologi dan laboratorium diagnostik lengkap, serta unit rehabilitasi medis modern.
Investasi ini memperkuat posisi Brawijaya Hospital Group di segmen layanan kesehatan premium, yang terus tumbuh seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kualitas pelayanan dan pencegahan penyakit. Data industri menunjukkan, sektor rumah sakit swasta Indonesia mencatat pertumbuhan rata-rata 6%–8% per tahun dalam lima tahun terakhir, dengan potensi besar di wilayah urban seperti Jakarta Timur.
Menurut dr. Melanie Vandauli F., MARS, Direktur Brawijaya Hospital Taman Mini, rumah sakit baru ini dirancang dengan fokus pada empat pusat layanan unggulan (center of excellence) yang menjadi kekuatan utama Brawijaya Hospital Group.
Layanan yang pertama adalah Degenerative Center, pusat layanan terpadu untuk menangani berbagai penyakit degeneratif seperti stroke, gagal jantung, diabetes, dan gangguan ginjal. Kehadiran pusat ini menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan perawatan komprehensif untuk penyakit kronis yang jumlahnya terus meningkat di perkotaan.
Selanjutnya, Medical Check-Up Center dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan pemeriksaan kesehatan menyeluruh, baik bagi individu maupun korporasi. Layanan ini juga mencakup vaksinasi dan pemeriksaan pra-keberangkatan bagi calon jemaah haji dan umrah, sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya deteksi dini.
Brawijaya Hospital Taman Mini juga memperkuat layanan kegawatdaruratan melalui Trauma Center, yang berfokus pada penanganan cepat dan komprehensif untuk berbagai kasus cedera dan kecelakaan. Pusat ini didukung oleh tim spesialis ortopedi, bedah umum, bedah saraf, dan THT yang siap memberikan tindakan segera dan tepat waktu.
Sementara itu, Woman and Children Services menjadi bentuk kesinambungan dari reputasi Brawijaya sebagai pelopor layanan kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Layanan ini mencakup perawatan komprehensif mulai dari klinik asma dan neurologi anak hingga layanan tumbuh kembang, dengan pendekatan yang mengedepankan kenyamanan serta keamanan pasien.
Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Pembukaan Brawijaya Hospital Taman Mini juga diharapkan memberi dampak ekonomi langsung bagi wilayah sekitar. Dengan lebih dari 600 dokter ahli dan 1.000 tenaga medis dan profesional di seluruh jaringan, ekspansi ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga memperkuat rantai pasok industri kesehatan, mulai dari farmasi, alat medis, hingga logistik rumah sakit.
Selain itu, dengan posisi strategis di jalur utama TMII, kehadiran rumah sakit ini memperluas potensi kawasan tersebut sebagai hub layanan publik dan kesehatan modern, sekaligus mendukung program pemerintah dalam pemerataan akses layanan kesehatan berkualitas.
"Brawijaya Hospital telah berkembang dari rumah sakit ibu dan anak menjadi penyedia layanan kesehatan komprehensif dengan teknologi tinggi. Kami terus berinovasi untuk memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat," tambah Devin. (E-1)


















































