BPP Bersama PPL DKPP Klaten Ikuti Sosialisasi Petroganik

2 hours ago 2
BPP Bersama PPL DKPP Klaten Ikuti Sosialisasi Petroganik Sosialisasi petroganik di Aula DKPP Klaten.(MI/Djoko Sardjono)

BADAN Penyuluhan Pertanian (BPP) bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten mengkuti sosialisasi pupuk petroganik di Aula DKPP Klaten, Kamis (18/9).

Kegiatan sosialisasi petroganik yang digelar oleh PT Langgeng Asri Makmur, juga dihadiri Kurniawan Adi Chandra, perwakilan PT Pupuk Indonesia Wilayah Klaten dan Boyolali, serta Kepala Bidang SP3UP DKPP Klaten, Jaka Prasetyo.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Media Indonesia, bahwa Kabupaten Klaten tahun ini mendapat alokasi pupuk bersubsidi untuk urea 22.500 ton, NPK 16.250 ton, dan organik 600 ton.

Namun, alokasi pupuk organik 600 ton hanya untuk Kecamatan Tulung. Kebijakan ini yang menjadi pertanyaan peserta sosialisasi petroganik. Padahal, petani di kecamatan lain juga butuh pupuk organik bersubsidi untuk meningkatkan produktivitas.

Salah satu PPL mengusulkan pupuk organik bersubsidi 600 ton yang diplot di Kecamatan Tulung, sementara sampai  saat ini belum banyak yang terserap petani. Maka, jika memungkinkan direalokasi ke kecamatan lain yang membutuhkan pupuk tersebut.

Sementara itu, Singgih Santosa dari PT Langgeng Asri Makmur mengungkapkan ribuan ton pupuk petroganik produksinya dilempar ke luar Jawa, tidak masuk Klaten. Permintaan pupuk petroganik ini justru dari Medan dan Kalimantan.

“Kami berharap ke depan rencana definitif kebutuhan kelompok tani (RDKK) untuk pupuk organik perlu dikondisikan. Pun, alokasi seharusnya tidak seperti sekarang hanya di Kecamatan Tulung. Kebijakan ini perlu dipertanyakan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kurniawan Adi Chandra menginformasikan terkait petroganik, bahwa dalam uji lahan sawah yang dilakukan bersama tim ternyata banyak lahan C-organiknya rendah. Kondisi ini tentu akan berpengaruh terhadap produktivitas.

“Benar, memang di Klaten pupuk bersubsidi untuk organik hanya dialokasikan 600 ton di Kecamatan Tulung,” ujar Kurniawan menanggapi pertanyaan dari peserta sosialisasi tersebut.  (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |