
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah bencana yang terjadi di berbagai daerah pada Minggu (2/3), akibat hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan banjir di beberapa wilayah, termasuk di Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, dan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.
Di Kabupaten Tulang Bawang, meluapnya Sungai Way Miring pada Jumat (28/2) menyebabkan banjir di dua kampung di Kecamatan Menggala, yakni Kampung Astra Ksetra dan Kampung Tiuh Tohou. Air dengan ketinggian 50-100 cm merendam permukiman warga, mengakibatkan 317 jiwa terdampak dan 60 rumah terendam.
"Banjir ini telah berdampak pada ratusan warga, namun BPBD Kabupaten Tulang Bawang telah melakukan asesmen dan terus berkoordinasi dengan aparat pemerintahan setempat," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Laporan terbaru dari BPBD Kabupaten Tulang Bawang per 1 Maret 2025 menyebutkan bahwa kondisi air sudah mulai surut, meski masih terdapat genangan di beberapa titik, termasuk di akses Jalan Lintas Timur Sumatera.
Sementara itu, di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, banjir akibat meluapnya Sungai Komering sejak 24 Februari masih merendam 10 desa di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Lempuing, Kecamatan Lempuing Jaya, dan Kecamatan Belida. Sebanyak 476 kepala keluarga terdampak, dengan kerugian materil mencakup 476 rumah dan 443,25 hektar sawah yang ikut terendam.
BPBD Kabupaten Ogan Komering Ilir bersama dinas sosial, pemerintah kecamatan, dan Baznas OKI terus menyalurkan bantuan logistik bagi warga terdampak.
Sejumlah bantuan yang telah didistribusikan antara lain 100 selimut, 100 matras, 100 paket hygiene kit, serta 100 paket sembako dari BPBD OKI. Selain itu, Dinas Sosial OKI mendistribusikan 10 tenda gulung, 15 paket kidware, 150 paket makanan siap saji, 29 selimut, serta 15 family kit. Sementara Baznas OKI telah menyalurkan 100 kantong beras.
"Kondisi terkini di Ogan Komering Ilir menunjukkan bahwa volume air masih mencapai 100 cm, dan BPBD bersama petugas gabungan tetap bersiaga untuk membantu masyarakat terdampak," kata Abdul.
BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah agar tetap waspada, terutama bagi wilayah yang rawan banjir, mengingat masih berlangsungnya musim hujan. "Kami mengingatkan pentingnya membersihkan dan mengeruk sungai secara rutin agar aliran air tidak tersumbat, serta memantau tinggi muka air sungai saat hujan untuk mengantisipasi potensi banjir," ujar Abdul.
BNPB terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah guna memastikan penanganan bencana berjalan dengan cepat dan efektif demi keselamatan masyarakat.(H-2)