BNPB Pasang Sensor Peringatan Dini Banjir Lahar Dingin di Gunung Semeru

2 hours ago 2
BNPB Pasang Sensor Peringatan Dini Banjir Lahar Dingin di Gunung Semeru Warga melintasi kawasan rawan banjir lahar hujan Gunung Semeru.(Dok. Antara)

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkuat sistem peringatan dini banjir lahar dingin di kawasan Gunung Semeru, Jawa Timur, dengan memasang sensor pemantauan baru.

Kapusdatin BNPB Abdul Muhari mengatakan, langkah tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bahaya sekunder erupsi gunung api, terutama saat memasuki musim hujan.

"Potensi bencana yang dapat timbul akibat erupsi Gunung Semeru bukan hanya guguran awan panas dan semburan abu vulkanik, tetapi juga lahar dingin. Maka sistem pemantauan harus diperkuat," kata Abdul dalam keterangannya, Rabu (17/9).

Gunung Semeru merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Saat ini tingkat aktivitas gunung yang terletak di wilayah administratif Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang ini berada di Level II (Waspada).

Menurut data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut ini telah mengalami erupsi sebanyak 2.449 kali selama tahun 2025.

Abdul menjelaskan, untuk memperkuat peringatan dini, BNPB dengan dukungan Pemerintah Swiss melalui Swiss Agency for Development and Cooperation (SDC) memasang empat alat Automatic Rain Gauge (ARG) atau alat penakar hujan otomatis dan satu unit Automatic Weather Station (AWS) atau stasiun cuaca otomatis.

"Sensor tersebut dilengkapi dengan panel surya dan sistem teletransmisi untuk melengkapi jaringan pemantauan yang telah ada," ujarnya.

Ia mengatakan, sensor ARG dipasang di Pos Pengamat Gunungapi (PGA) Gunung Sawur, Stasiun Ranu Kumbolo, Stasiun Besuk Bang, dan Stasiun Tawon Songo. Sementara sensor AWS dipasang di stasiun Argosuko.

"Sistem baru ini akan melengkapi EWS yang sudah ada, mencakup pemantauan aliran dari hulu ke hilir, serta memperkuat kesiapsiagaan masyarakat di empat desa prioritas, yaitu Jugosari, Gondoruso, Pasrujambe, dan Kertosari," ucapnya.

Adapun, pemasangan sensor ini bekerja sama dengan PVMBG, BMKG, dan BPBD Kabupaten Lumajang. Dengan kerja sama lintas lembaga ini diharapkan sistem pemantauan dan peringatan dini terhadap potensi bencana lahar hujan di Gunung Api Semeru dapat berjalan lebih efektif.

"Diharapkan sistem pemantauan dan peringatan dini terhadap potensi bencana lahar dingin di Gunung Semeru bisa efektif, terkoordinasi, dan mampu meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di wilayah sekitar," tuturnya. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |