Petugas mengevakuasi jasad korban reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny.(Antara)
Upaya pencarian dan pertolongan terhadap korban runtuhan musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, masih terus dilakukan. Hingga Senin (6/10) pukul 22.45 WIB, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 61 orang, setelah tim menemukan 12 jenazah tambahan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menyampaikan bahwa dari total korban meninggal dunia, sebanyak 17 jenazah telah berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI).
"Seluruh jenazah itu sudah diserahkan kepada pihak keluarga atau wali santri untuk dimakamkan sesuai ketentuan yang berlaku," kata Abdul dalam keterangannya, Selasa (7/10).
Berdasarkan data terkini BNPB, dari Posko Penanganan Darurat menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan korban terdampak mencapai 167 jiwa. Dari jumlah tersebut, 165 orang dan tujuh potongan tubuh telah ditemukan.
Secara rinci, terdapat 104 korban selamat, dengan rincian 4 orang telah selesai menjalani perawatan, 99 orang masih dirawat, dan 1 orang tidak memerlukan perawatan medis. Sementara itu, berdasarkan daftar absensi pondok pesantren, dua santri masih dinyatakan hilang.
"Selain korban jiwa, tim SAR gabungan juga menemukan tujuh potongan bagian tubuh manusia yang saat ini telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi lebih lanjut," ujarnya.
Lebih lanjut, proses pembersihan puing-puing bangunan empat lantai tersebut pun juga terus dilakukan dengan bantuan alat berat.
Kegiatan difokuskan pada sektor A1 dan A2 dengan tetap mengedepankan kehati-hatian, mengingat arah reruntuhan terhubung dengan bangunan lama di sisi sebelahnya.


















































