BK DPRD Gorontalo Sidang Anggota F-PDIP Mabuk yang Bilang Mau Rampok Uang Negara Bersama Selingkuhannya

2 hours ago 4
BK DPRD Gorontalo Sidang Anggota F-PDIP Mabuk yang Bilang Mau Rampok Uang Negara Bersama Selingkuhannya Anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari Fraksi PDIP Wahyudin Moridu (kiri) bersama seorang perempuan menuturkan ingin merampok uang negara .(Antara/HO-Tangkapan layar)

SEBUAH video yang memperlihatkan seorang anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu, dengan lancang berencana 'merampok uang negara' melalui dana perjalanan dinas viral di media sosial. 

Menyikapi viralnya video berdurasi 1 menit 5 detik itu, Badan Kehormatan (BK) DPRD Gorontalo langsung bertindak cepat dengan menggelar rapat dini hari dan menjanjikan putusan sanksi dalam waktu satu pekan.

Video yang diduga direkam pada Juni 2025 itu menunjukkan Wahyudin Moridu dari Fraksi PDIP sedang berada di dalam mobil bersama seorang wanita yang diduga selingkuhannya. 

Dalam kondisi yang diduga kuat dalam kondisi mabuk, ia dengan jelas memperkenalkan dirinya dan menyatakan maksudnya untuk menggunakan dana perjalanan dinas ke Makassar untuk 'merampok uang negara'.

"Hari ini kita menuju ke Makassar, menggunakan uang negara. Kita rampok saja uang negara ini, kan. Kita habiskan saja. Biar negara ini semakin miskin," ujar Wahyudin dalam video tersebut.

Tidak lama setelah video viral dan memicu kemarahan publik, Wahyudin menyebarkan permohonan maaf melalui akun media sosialnya. "Apa pun yang saya lakukan di video itu saya akui salah dan tidak mencerminkan etika seorang pejabat publik. Atas kejadian ini saya mohon maaf beribu-ribu maaf kepada seluruh rakyat Gorontalo,” tulisnya.

Bahkan, ia juga membuat video klarifikasi dan permintaan maaf didampingi istrinya, dan mengaku sangat menyesali perbuatannya.

Merespons hal ini, Badan Kehormatan (BK) DPRD Gorontalo menggelar rapat klarifikasi Sabtu (20/9). Dalam konferensi pers seusai rapat, Ketua BK Fikram Salilama menyampaikan sejumlah pengakuan mengejutkan dari Wahyudin.

Pertama, Wahyudin mengaku tidak sadar bahwa dirinya sedang direkam. Kedua, ia menyatakan sedang dalam kondisi tidak sadar atau mabuk berat akibat mengonsumsi minuman keras dari malam hingga keesokan harinya saat berangkat ke bandara. 

Ia mengeklaim tidak mengetahui alasan mengucapkan kata-kata kontroversial tersebut. Yang tak kalah mencengangkan, terungkap bahwa video tersebut diduga direkam dan disebarkan oleh wanita yang mendampinginya. 

Menurut pengakuan Wahyudin kepada BK, wanita tersebut kerap memaksanya untuk menikahinya. "Perempuan ini perempuan jadi, hati-hati bapak-bapak. Kalau saya orang yang serius juga, kalau minta kawin saya kawin," ujar Fikram menirukan konteks pembicaraan.

Sementara itu, Wakil Ketua BK DPRD Gorontalo, Umar Karim menegaskan keseriusan lembaganya dengan menggelar rapat tengah malam. Ia menyatakan bahwa kasus ini akan segera masuk ke persidangan BK dan ditargetkan telah memiliki putusan pada minggu depan sebagai bentuk respons atas tuntutan publik yang menginginkan penyelesaian cepat.

"Kalimat-kalimat yang dikeluarkan oleh terduga itu sangat berat. Kalau cuma soal perselingkuhan itu hal yang biasa, tapi 'kita miskinkan negara'? Ini sangat berat," tegasnya.

Meski masih menganut asas praduga tak bersalah, BK menyatakan potensi sanksi berat sangat mungkin diberikan, mulai dari sanksi etik hingga potensi pemberhentian. 

BK juga akan mengonfirmasi kebenaran perjalanan dinas tersebut ke Pimpinan Dewan dan Bendahara, serta tidak menutup kemungkinan memanggil wanita dalam video untuk dimintai keterangan.

"Kami meminta kepada rakyat Gorontalo untuk memberikan kesempatan kepada Badan Kehormatan. Percayalah kami akan menyelesaikan ini secara objektif berdasarkan peraturan perundang-undangan," pungkas Umar Karim. (LN/P-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |