Benarkah Menyimpan Ponsel di Saku Bisa Berbahaya? Ini Penjelasan Para Ahli

3 hours ago 2
Benarkah Menyimpan Ponsel di Saku Bisa Berbahaya? Ini Penjelasan Para Ahli Ilustrasi(pixabay)

KEBANYAKAN orang menyimpan ponsel di saku tanpa berpikir panjang. Namun, ponsel sebenarnya memancarkan energi dalam bentuk radiasi frekuensi radio. Meski tergolong lemah, jenis radiasi ini tetap menimbulkan pertanyaan tentang keamanan jangka panjang bagi kesehatan manusia.

Sebuah studi pada 2017 menunjukkan lebih dari separuh orang Amerika rutin menyimpan ponsel di saku mereka. Padahal, perangkat ini merupakan alat elektronik berdaya tinggi yang bekerja dengan gelombang elektromagnetik. Pertanyaannya, apakah kebiasaan sederhana ini bisa berdampak buruk bagi tubuh?

Apa Itu Radiasi dari Ponsel?

Ponsel berfungsi dengan cara memancarkan gelombang radiofrekuensi untuk berkomunikasi dengan menara sinyal dan perangkat lain. Jenis radiasi ini termasuk dalam kategori nonionisasi, artinya tidak cukup kuat untuk merusak DNA secara langsung seperti halnya sinar-X atau sinar gamma.

Namun, menurut American Cancer Society (ACS), paparan radiofrekuensi dalam jumlah tinggi dapat menimbulkan panas dan bahkan luka bakar. Sementara itu, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan National Cancer Institute (NCI) menyebutkan radiasi ponsel sejauh ini tidak bersifat karsinogenik dan tergolong aman, kecuali jika perangkat menjadi terlalu panas.

Meski demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui International Agency for Research on Cancer (IARC) mengklasifikasikan medan elektromagnetik dari ponsel sebagai “kemungkinan bersifat karsinogenik bagi manusia.”

Apakah Radiasi Ponsel Bisa Menyebabkan Kanker?

Saat ini, belum ada bukti kuat penggunaan ponsel menyebabkan kanker. Beberapa penelitian memang menemukan kemungkinan hubungan antara penggunaan ponsel dan meningkatnya risiko kanker otak, tetapi belum ada hasil yang benar-benar meyakinkan.

Menurut data CDC, angka kasus baru kanker otak dan sistem saraf justru menurun sejak 1990, meski jumlah tumor meningkat karena pertumbuhan populasi. Jika ponsel benar-benar menyebabkan tumor otak, angkanya seharusnya naik seiring meningkatnya penggunaan smartphone.

Namun, sebagian ahli menyoroti kemungkinan kaitan antara meningkatnya kasus kanker kolorektal pada usia muda dengan maraknya penggunaan ponsel. Meski begitu, hal ini sulit dibuktikan karena hampir semua orang kini menggunakan ponsel, sehingga tidak ada kelompok pembanding yang benar-benar bebas dari paparan radiasi.

Dampak Lain pada Kesehatan Reproduksi

Selain kekhawatiran soal kanker, sejumlah penelitian juga menyoroti potensi dampak radiasi ponsel terhadap kesuburan pria. Radiasi dari smartphone diduga dapat merusak mitokondria pada sperma, bagian yang berfungsi sebagai sumber energi, dan membuat sperma mati lebih cepat.

Penelitian jangka panjang terhadap pria di Swiss juga menemukan adanya kaitan antara penggunaan ponsel dan penurunan jumlah serta kualitas sperma. Area reproduksi pria, terutama testis, dianggap lebih rentan karena tidak terlindungi jaringan tebal dan menyerap radiasi lebih banyak.

Meski demikian, para ahli menegaskan bukti ini masih bersifat terbatas dan belum dapat disimpulkan sebagai penyebab utama meningkatnya kasus infertilitas pria. 

Cara Mengurangi Risiko Paparan Radiasi

Beberapa ahli menyarankan untuk tidak menyimpan ponsel langsung di tubuh. Radiasi mengikuti hukum jarak, ketika jarak dari sumber dilipatgandakan, paparan menurun hingga tiga perempatnya.

Artinya, ponsel yang disimpan di saku menimbulkan paparan lebih besar dibandingkan sinyal dari router Wi-Fi atau menara seluler yang berada jauh. Pakaian juga tidak mampu menahan radiasi ponsel karena gelombang ini dapat menembus kain.

Cara paling aman membawa ponsel adalah dalam keadaan mati. Jika tidak memungkinkan, sebaiknya simpan di tas pinggang, tas tangan, atau ransel agar tidak menempel langsung di tubuh.

Selain itu, disarankan untuk mengaktifkan mode pesawat dan menonaktifkan Bluetooth serta Wi-Fi saat tidak digunakan. Langkah sederhana ini dapat membantu mengurangi jumlah sinyal elektromagnetik yang dipancarkan ponsel dan menurunkan risiko paparan radiasi dalam jangka panjang. (yahoo/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |