Bekali Apoteker dengan Chatbot AI Optimalkan Peran dalam Layanan Kesehatan

2 hours ago 1
Bekali Apoteker dengan Chatbot AI Optimalkan Peran dalam Layanan Kesehatan Ilustrasi(Dok ist)

BERDASARKAN Southeast Asia Experts’ Recommendation Study 2025 dari Haleon, 49% pasien Indonesia memilih pengobatan mandiri, dibandingkan dengan 39% yang berkonsultasi dengan dokter umum dan 12% dengan dokter spesialis. Tren ini menempatkan apotek sebagai titik akses utama layanan kesehatan, dengan delapan dari sepuluh pasien mempercayai apoteker untuk panduan pengelolaan nyeri. Namun, tidak semua apoteker memiliki bekal untuk menangani masalah kesehatan yang kompleks.

Oleh karena itu, Haleon Indonesia, bagian dari pemimpin global dalam bidang kesehatan konsumen, secara resmi meluncurkan Haleon Pain Management Institute (HPMI) dan memperkenalkan ARJUNA, asisten virtual yang dirancang untuk memberdayakan tenaga kesehatan, dalam acara Himpunan Seminat Farmasi Masyarakat (HISFARMA) Jabar 2025 yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 6–7 September.

Peluncuran ini merupakan yang pertama untuk HPMI di kawasan Asia Tenggara dan Taiwan, menegaskan komitmen Haleon dalam meningkatkan edukasi kesehatan masyarakat dan mendukung tenaga kesehatan—khususnya apoteker—yang berperan sebagai garda terdepan dalam memberikan perawatan mandiri sehari-hari kepada pasien di Indonesia.

Apoteker semakin diakui sebagai aktor penting dalam lanskap layanan kesehatan Indonesia. Melalui HPMI, Haleon bertujuan menjembatani kesenjangan ini dengan menyediakan pengetahuan, alat, dan inovasi digital untuk meningkatkan kapabilitas apoteker.

Haleon Pain Management Institute adalah platform edukasi digital yang dibangun di atas tiga pilar utama yakni memperkuat pengetahuan dan dukungan pasien, mempercepat ilmu dan riset dalam manajemen nyeri, serta meningkatkan edukasi dan keterampilan praktisi. Didukung oleh fakultas global yang terdiri dari para ahli nyeri ternama, HPMI telah diluncurkan di berbagai negara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Pakistan, Kenya, Brasil, dan Afrika Selatan—menjadikan Indonesia sebagai debut pertama di Asia Tenggara dan Taiwan.

Melengkapi HPMI adalah ARJUNA, chatbot berbasis WhatsApp yang dikembangkan khusus untuk tenaga kesehatan. ARJUNA berfungsi sebagai pendamping cerdas, memberikan akses cepat ke informasi produk Haleon, sumber edukasi, dan layanan dukungan.

Tenaga kesehatan dapat menggunakan ARJUNA untuk meminta sampel produk, menjadwalkan kunjungan perwakilan medis, mendaftar webinar, dan menerima pembaruan terkini. Dengan lebih dari 24.000 profesional yang telah tergabung dalam database Health Partner Haleon, ARJUNA siap memperkuat keterlibatan dan kolaborasi di komunitas kesehatan Indonesia.

Dhanica Mae Dumo-Tiu, Presiden Direktur Haleon Indonesia, menyatakan, “Studi internal kami menunjukkan bahwa delapan dari sepuluh masyarakat Indonesia mempercayai apoteker untuk saran pengelolaan nyeri. Kepercayaan ini menempatkan mereka di jantung layanan kesehatan komunitas dan menyoroti kebutuhan akan dukungan yang lebih baik. Dengan peluncuran HPMI dan ARJUNA, kami membekali apoteker dengan alat dan pengetahuan untuk memenuhi ekspektasi tersebut. Misi kami sederhana: memastikan setiap pasien didengar, setiap profesional didukung, dan tidak ada yang menghadapi nyeri sendirian.”

Esti Lestari, Ketua HISFARMA Jawa Barat, menambahkan, “Hampir 29 persen populasi melaporkan keluhan kesehatan dalam satu bulan. Hal ini menempatkan Jawa Barat di antara sepuluh besar di Indonesia1. Sebagai organisasi yang mewakili apoteker di Jawa Barat, kami melihat langsung tantangan yang dihadapi anggota kami dalam melayani masyarakat yang sering mengandalkan pengobatan mandiri. Apoteker dipercaya, tetapi tidak selalu diberikan sumber daya untuk mendukung pasien secara maksimal. Itulah mengapa kami menghargai kemitraan seperti ini dengan Haleon. Inisiatif seperti HPMI dan chatbot ARJUNA adalah langkah penting dalam mendukung hampir 10.000 tenaga farmasi di Jawa Barat2 agar dapat melayani masyarakat dengan pengetahuan dan alat yang dibutuhkan. Melalui inisiatif seperti inilah apoteker dapat benar-benar menjalankan peran mereka sebagai mitra utama dalam perawatan pasien.”

Dika Pramita Destiani, M. Farm., Apt, Dosen Universitas Padjadjaran, menekankan “Di negara di mana pengobatan mandiri sangat umum, apoteker harus memiliki informasi yang memadai untuk memastikan perawatan yang aman dan efektif. Peran mereka telah berkembang dari sekadar pemberi obat menjadi penasihat terpercaya. Sangat menggembirakan melihat merek global seperti Haleon mengakui dan mendukung transformasi ini.”

Kehadiran Haleon di HISFARMA Jabar 2025 juga menampilkan simposium bertajuk “Beyond the Counter: Peran Apoteker dalam Perawatan Mandiri Nyeri dan Batuk”, dengan pembicara termasuk Dika Pramita Destiani dan perwakilan HISFARMA Jabar. Perusahaan juga menghadirkan pengalaman interaktif “Pain Journey” untuk memperdalam pemahaman apoteker tentang manajemen nyeri. Selain itu, Haleon memperkenalkan Panadol 4S dan Actifed 25mL, memperluas portofolio perawatan mandiri nyeri dan pernapasan dengan pilihan yang lebih terjangkau bagi konsumen Indonesia. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |