
BADAN Amil Zakat Nasional (Baznas) RI terus memperkuat layanan zakat berbasis teknologi salah satunya melalui program Optimalisasi Kantor Digital. Upaya ini tidak hanya menghadirkan layanan yang lebih transparan dan modern, tetapi juga mendorong BAZNAS daerah untuk aktif memanfaatkan platform digital dalam penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS).
Pimpinan Baznas Bidang Transformasi Digital Nasional, Nadratuzzaman Hosen menyampaikan bahwa perkembangan Kantor Digital menunjukkan tren positif dengan peningkatan signifikan pada publikasi berita dan donasi.
"Optimalisasi ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana Kantor Digital dapat menjadi alat pelayanan yang merata, transparan, dan mampu menjawab kebutuhan muzaki maupun mustahik di seluruh Indonesia," kata Nadra dalam keterangannya, Rabu (24/9).
Nadra menegaskan pentingnya komitmen kolektif dalam memanfaatkan Kantor Digital sebagai instrumen utama transformasi.
"Optimalisasi Kantor Digital adalah bagian dari ikhtiar Baznas untuk menjadi lembaga zakat yang selevel dengan institusi modern. Bukan hanya pengguna teknologi, tetapi juga inovator yang menghadirkan pelayanan terbaik, amanah, dan inklusif bagi umat," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Inovasi dan Teknologi Informasi Baznas RI, Achmad Setio Adinugroho menambahkan bahwa versi terbaru Kantor Digital dilengkapi dengan fitur-fitur baru, mulai dari menu artikel, newsletter, hingga text-to-speech berbasis kecerdasan buatan (AI) yang memudahkan akses informasi zakat.
Selain itu, sistem keamanan juga diperkuat untuk melindungi data dari potensi serangan siber.
"Kantor Digital adalah wajah resmi Baznas. Platform ini dibangun gratis, terintegrasi dengan SiMBA, dan dirancang agar penghimpunan zakat bisa lebih luas serta modern. Dengan memanfaatkan teknologi, kita bisa menembus batas konvensional dan menjangkau lebih banyak muzaki," ungkapnya.
Evaluasi semester pertama 2025 menunjukkan bahwa 78 Baznas daerah sudah berstatus aktif menggunakan Kantor Digital, sementara 80 daerah tergolong moderat.
Hingga akhir tahun, jumlah Kantor Digital diperkirakan mencapai 400 unit, dengan lebih dari 22 ribu berita yang dipublikasikan. Hasil riset juga menunjukkan bahwa dampak Kantor Digital terhadap peningkatan penghimpunan zakat justru lebih besar di luar Jawa dibandingkan di Jawa, membuktikan potensi besar digitalisasi zakat di daerah.
"Kantor Digital adalah kunci untuk meningkatkan penghimpunan, memperkuat kepercayaan, sekaligus memastikan zakat tersalurkan tepat sasaran. Mari kita bangun bersama agar manfaatnya benar-benar dirasakan umat," pungkasnya. (H-2)